Home / Misioner

Kamis, 2 Mei 2024 - 13:44 WIB

Menguntungkan, Jika Saja Indonesia-Israel Jalin Hubungan Diplomatik

Pdt. Zeth Laritmas, KMJ GPIB Immanuel Makassar

Pdt. Zeth Laritmas, KMJ GPIB Immanuel Makassar

JAKARTA, Arcus GPIB – Cukup ramai dibicarakan bahwa Indonesia akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel agar bisa diterima sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Terkait keanggotaan Indonesia di OECD, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, dilansir dari kantor berita Antara mengatakan, proses kearah itu memerlukan waktu yang cukup panjang.

Peta jalan keanggotaan Indonesia di OECD direncanakan akan diadopsi pada Mei ini dan banyak hal yang harus disiapkan oleh Indonesia. Namun, katanya, tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Menanggapi hal itu,  Arcus GPIB mewawancarai Pendeta Z. Laritmas yang kini menyelesaikan Prodi Doktoral di UKIM Maluku. Dikatakan, sangat mengharapkan Indonesia dan Israel bisa menjalin hubungan yang baik yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

“Hubungan Indonesia dengan Israel harus segera diwujudkan, karena Indonesia ke depan akan menjadi negara maju juga dan harus netral dengan semua bangsa,” tutur Pendeta Laritmas.

Baca juga  Kenaikan Kristus Itu Sejarah, Mengkonfirmasi Akan KedatanganNya Kedua Kali

Sikap netral Indonesia di kancah internasional akan sangat menentukan posisi Indonesia semakin baik dalam memainkan perannya.

“Bagaimana mungkin Indonesia mau menjadi negara yang besar atau maju sedangkan ia sendiri tidak netral tapi memihak. Kalau mau menjadi PENDAMAI harus berdiri di tengah-tengah, jangan pada satu blok saja,” tuturnya. Hal yang penting, katanya, mindset Indonesia tentang Israel sebagai bangsa besar harus berubah. Sebagai sebuah negara yang sejak dahulu kala dalam kitab suci Perjanjian Lama sudah dikatakan bahwa Yerusalem itu milik orang Israel sejak Nabi-nabi.

“Kalau ini belum clear bagi orang Indonesia akan sulit untuk menjalin hubungan dengan Israel. Orang Indonesia terus akan melihat Israel sebagai penjajah di tanah Palestina,” tandas Pendeta Laritmas.

Jadi, katanya, dudukan dulu pemahan bahwa Israel bukan penjajah tapi negara yang SAH, sejak dahulu sampai sekarang yang sudah melewati perjalanan sejarah ratusan ribuan tahun yang lalu. Bahkan perang Yom Kipur sampai kemerdekaan Israel secara resmi diakui negara Arab dan dunia. Itu semua membuktikan bahwa Israel bukan penjajah di tanah Palestina.

Baca juga  Prof. Jan Sihar Aritonang, Ph.D Akui Banyak Kasus Gereja Bermuara Ke Pengadilan

Menurutnya, kalau ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel sangat baik sekali karena secara teknologi, militer dan ekonomi, Indonesia bisa belajar dari Israel.

Singapura, negara-negara Afrika, sekarang sangat maju karena berhubungan baik dengan Israel secara diplomatik. Banyak hal yang menguntungkan Indonesia kalau bekerja sama dengan Israel.

”Dari segi agama saja sudah menguntungkan karena wisata rohani yang setiap tahun orang indonesia terus mengunjungi Israel. Hal ini sangat menguntungkan kedua negara yang sama-sama menyembah TUHAN yang ESA,” imbuh Pendeta Laritmas.  ***

Share :

Baca Juga

Misioner

Angkat Potensi Daerah, Majelis Sinode GPIB Bekali Vikaris Dengan Digital Marketing

Misioner

Indonesia Bangsa Besar, Menhan Prabowo Subianto: Harus Kuat, Kalau Tidak Ditindas Bangsa Lain

Misioner

Pdt. Johny Temmar: Pegangan Kristus Tidak Pernah Menenggelamkan Kita

Misioner

“Ragu Kepada Yesus Karena Belum Sungguh Mengerti Firman-Nya”

Misioner

Allah Itu Kasih, Tapi Allah Juga Bisa Marah dan Menghukum Lho…

Misioner

Menata Perbedaan Di Jemaat, Pdt. Adriano Wangkay: Lihat Sebagai Karunia Tuhan

Misioner

Pemuka Agama hingga Tokoh Adat Papua Dukung Larangan Minuman Alkohol

Misioner

Ketua Umum PGI Pdt. Jacklevyn F. Manuputty Buka Sidang MPL 2025 di Batu Malang