Home / Misioner

Kamis, 16 Maret 2023 - 12:06 WIB

Mpok Nineh di Kaki Lima Pakai QR Code, Cara Tuhan Menghadirkan Damai Sejahtera

JAKARTA, Arcus GPIB – Dari rumah di Bojonggede Bogor ke Kantor Majelis Sinode (MS) GPIB menggunakan kereta rel listrik (KRL), turun di Stasiun Gondangdia Jakarta.

Karena pengen sarapan saya mampir di kedai kaki lima Mpok Nineh beli Mie Goreng dan Tahu Goreng, bungkus untuk disantap sesampai di MS.

Saya pun membayar menu yang saya pesan dengan uang yang saya ambil dari dompet. Sementara disekitar saya, saya lihat saat bayar hanya memperlihatkan Hp kepada si penjual.

Kedai kaki lima Mpok Nineh, di Stasiun Gondangdia ramai dijajal anak-anak muda, bayar pakai barcode.

Kok pada ngasih lihat Hp yah saat ngambil pesanan? Jangan-jangan ngutang ne. Hahaaa…… teringat untuk masuk stasiun,  naik kereta saya taping Hp di mesin pintu masuk. Apa iya…di kaki lima pakai sistem bayar  barcode, QRIS atau QR code.

Ternyata betul juga di kaki lima Mpok Nineh sudah pakai sistem bayar QRIS atau QR code. “Keren, abizzz,” kataku dalam hati. Imbauan Pemerintah kepada UMKM dalam pemanfaatan digitalisasi benar-benar tersampaikan bahkan sampai di tataran kaki lima Mpok Nineh yang berjualan Pecel, Kwetiaw dan Mie Goreng.

Baca juga  Produk BP GPIB Laris, Buku Katekisasi Pra-Perkawinan Paling Laku

Seorang pembeli menyatakan rasa senangnya berbelanja disitu. Selain mempercepat proses bayar karena tidak perlu menunggu kembalian, karena dengan QR code semua terselesaikan.

Baca juga  Tuhan Ada Di Metaverse, Prof. Richardus Eko Indrajit: Metaverse Memperkaya Bukan untuk...

“Dari aspek kebersihan dan kesehatan juga bagus karena si penjual tidak lagi bersentuhan dengan uang kertas,” tutur salah seorang pembeli.

Digitalisasi saat ini benar-benar membumi. Siapapun dia akan bersahabat dengan sistem elektronik yang memudahkan bahkan memberikan keuntungan baik finansial maupun dalam hal kecepatan bertransaksi.

Dalam hati sembari berjalan menuju kantor MS, saya kembali bertanya dalam hati: Semoga digitalisasi yang selama ini sudah dibunyikan hingga ke Pos-pos Pelkes benar-benar tersampaikan dan dipakai.

Harapannya dari semua itu digitalisasi di jemaat Tuhan di GPIB bisa menghadirkan damai sejahtera Allah.

Frans S. Pong
Pelaksana Redaksi

 

 

Share :

Baca Juga

Misioner

Jadi Pendeta, Sonya Alvie Umkeketony Penempatan Pos Pelkes Bumi Dipasena Lampung

Misioner

“Tuhan Datang Ke Dalam Dunia Menyangkal DiriNya sebagai Allah”

Misioner

Persidangan Sinode Tahunan 2024 Terus Dipersiapkan: Mupel Kaltim II Audiensi Ke Gubernur

Misioner

Ketua Umum MS GPIB: “Gandhi Mengidolakan Yesus, Tapi Tidak Mau Dibaptis.” Kenapa?

Misioner

Mantan Gubernur Kaltim Isran Noor Dihadapan Pendeta GPIB: “Saya Senang”

Misioner

Tiga Pendeta Pemateri Dalam Bina Teknik Berkhotbah untuk Diaken dan Penatua

Misioner

Ada Gereja Protestan, KH Ma’ruf Amin Resmikan Enam Rumah Ibadah Di Universitas Pancasila

Misioner

Allah Itu Kasih, Tapi Allah Juga Bisa Marah dan Menghukum Lho…