JAKARTA, Arcus GPIB – Jangan jadikan kesulitan sebagai alasan untuk meninggalkan iman. Sebaliknya, jadikanlah penderitaan sebagai sarana pertumbuhan iman. Apalagi, jika itu karena status kita sebagai orang Kristen. Mengatakan itu Agus Subiakto personel Yapendik Family, Minggu 24/4.
Menurutnya, justru dengan status sebagai warga Kristen harus bisa menjadikan maslah yang dihadapi sebagai kesempatan agar Injil diberitakan. Sejarah telah membuktikan: ketika Injil makin dibabat, malah makin merambat.
“Ada banyak kesaksian tentang gereja bawah tanah di Tiongkok. Orang-orang Kristen di sana justru bisa menghabiskan waktu 12 jam sehari untuk mempelajari Alkitab dengan penuh gairah,” kata Agus Subiakto.
Ini, kata Agus, paradoks: makin sulit, malah makin bertumbuh. Inilah keajaiban Injil. Allah menguji umat-Nya melalui berbagai kesulitan. Semua itu demi kenaikan kelas anak-anak-Nya.
Catatan arcusgpib.com mengutip suarakristen.com seperti dirilis Hotben Lingga menyebutkan, gelora perkembangan Kekristenan di China sangat luar biasa sejak tahun 1970an. 30 tahunan yang lalu hanya ada beberapa juta umat Kristen Protestan dan Katolik yang tersisa setelah dibantai Mao.
Saat ini diperkirakan umat Protestan mencapai 160 juta jiwa, bahkan ada yang mengklaim sudah mencapai 200 juta jiwa! Di mana 34 juta jiwa merupakan anggota Gereja Protestan yang diakui pemerintah China (Three Self Church), dan 130 juta juta lainnya adalah kelompok Protestan bawah tanah, persekutuan doa atau Gereja Rumah.
Prediksi bahwa jumlah Protestan di China sudah mencapai 160 juta jiwa juga dibenarkan oleh Xiao Wen Ye, Kepala Administrasi Negara Partai Komunis China, saat berbicara di sebuah Seminar Agama-agama di Universitas Peking beberapa waktu yang lalu.
Dengan pertumbuhan dan perkembangan yang begitu dramatis, setiap hari sekitar 70.000 orang masuk Kristen Protestan, China diprediksi akan segera menjadi bangsa Kristen Protestan terbesar di dunia dalam abad ini, bahkan dalam beberapa dekade ini!
Salah satu fakta, lebih banyak orang yang pergi ke Gereja pada hari minggu di China daripada di seluruh Eropa. Dengan jumlah populasi yang begitu besar dan kontribusi besar yang telah Gereja lakukan dalam memajukan China sejak dua abad lalu, kekristenan saat ini tidak lagi dianggap agama asing bagi orang China.
Kekristenan telah menjadi agama pribumi China. Bangsa China saat ini memandang agama Kristen bukan lagi sebagai agama orang Barat, tetapi sebagai agama asli China.
Jumlah 160 juta jiwa adalah angka yang cukup besar, walaupun baru hanya 11% dari 1.4 milyar penduduk China. Akan tetapi jumlah ini sudah melebihi jumlah penganut Protestan di Jerman dan Inggris. Ini membuat China menjadi Negara Protestan terbesar kedua setelah AS.
Jumlah misionaris dan pekerja misi Protestan di China saat ini mencapai 100.000 personil, harus berjuang all-out untuk menyelamatkan dan memenangkan 1 milyar jiwa yang masih terhilang. Kita sangat optimis dengan jumlah 160 juta orang Protestan yang berijiwa Injili, China akan dimenangkan bagi Kristus dalam abad ini.
Kalau China bisa dimenangkan, AS dan Eropa akan memiliki seorang sekutu di waktu yang akan datang. Juga, China dengan populasinya yang sangat besar, mempunyai potensi untuk menjadi bangsa pengirim misionaris yang sangat besar. Korea Selatan misalnya mengirim sekitar 21.000 misionaris Protestan ke seluruh dunia, ketiga terbesar setelah AS dan Brasil.
Korea Utara pun dapat dengan mudah ditransformasi kalau China bisa menjadi Kristen. Sebagai bangsa yang paling banyak bermigrasi ke seluruh dunia, ke Negara-negara Asia, Eropa, Australia dan AS, orang China Kristen (dengan semua potensi bisnis, politik, militer dan budaya) akan memainkan peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan Kekristenan di abad XXI ini.
Ini baru permulaan. Pertarungan masih harus berlanjut. Gereja-gereja Protestan di China saat ini sedang mempersiapkan ribuan sekolah dan karya sosial kemanusiaan yang baru untuk mempercepat memenangkan China bagi Kristus.
Dan, ada lebih dari satu juta umat Kristen Protestan yang “masuk” ke Partai Komunis China, suatu saat nanti akan merebut kembali China dari tangan anti-kris. Akan lahir Sun Yat Sen-Sun Yat Sen dan Gorbachev-Gorbachev yang baru di China dalam beberapa dekade lagi! /fsp