JAKARTA, ArcusGPIB.com – Pandemi Covid-19 yang mewabah sangat dirasakan pengaruhnya dalam kehidupan nyata. Ada duka yang dirasakan ditinggal orang terkasih karena meninggal dunia.
Rumah sakit menjadi penuh karena jumlah pasien yang sangat banyak terpapar corona. Ruang-ruang perawatan pun menjadi penuh, bahkan ruang non perawatan pun disulap menjadi areal isolasi.
Membludaknya pasien akibat terpapar Covid-19 ini dan kurangnya ruang isolasi disikapi positif Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB).
Melalui Ketua I Majelis Sinode GPIB Pdt Marthen Leiwakabessy, Gereja terbesar di Indonesia ini turut serta menyiapkan ruang-ruang isoman di Wisma GPIB, di Jalan Medan Merdeka Timur 10 Jakarta. Wisma yang biasanya dipakai sebagai tempat peristirahatan personel GPIB berubah menjadi ruang perawatan bagi warga yang terkonfirmasi positif corona.
Tidak hanya sekadar menyiapkan 25 ruang isolasi mandiri, GPIB juga menyediakan tenaga kesehatan yakni dr. John Paulus dan beberapa Nakes lainnya untuk keperluan administrasi, penyediaan makanan, obat-obatan dan vitamin.
Jumlah pasien isoman yang menempati Wisma GPIB hampir mencapai 60 orang. Swab antigen secara berkala rutin dilakukan dan bila sudah negative pasien diperkenankan untuk kembali kerumah masing-masing. Puji Tuhan sudah sebulan lebih ini sudah tidak ada lagi pasien yang masuk. /fsp