JAKARTA, Update – “Sudahkah Roh Allah berdiam dalam hidup kita? Jika Roh Allah berdiam dalam hidup kita, maka hidup kita dipimpin oleh Roh-Nya. Namun bila Roh Allah tidak berdiam dalam hidup kita, kita akan menuruti segala keinginan daging kita.” Demikian pernyataan Pendeta Sealthiel Izaac, Kamis (21/9/2023).
“Mari menyerahkan hidup kita kepada-Nya, agar Roh-Nya berdiam di dalam hidup kita, dan kita akan dipimpin-Nya hidup sesuai kehendak-Nya,” lanjut Seathiel.
Menurut Sealthiel, Roh Allah akan berdiam dalam hidup kita, bila hidup di dalam Roh. Mereka yang tidak memiliki Roh Allah bukanlah milik Kristus. Roh Allah yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati akan menghidupkan tubuh yang fana oleh Roh-Nya (ay.9-11). Sebab semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah, Allah menjadi Bapa (Roma 8:14-16).
Manusia yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, sedangkan mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh (ay.5). Keinginan daging adalah perseteruan dengan Allah. Suatu kehidupan yang tidak berkenan kepada Allah, yang membawa manusia kepada maut. Sedangkan keinginan Roh adalah hidup dalam damai sejahtera (ay.6-8).
Roh (Roh Allah) yang memberi hidup memerdekakan kamu (manusia) dari hukuman dosa dan maut dalam Kristus. Karena itu tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus (ay.1-2). Apa yang tidak dapat dilakukan hukum Taurat, telah ditanggung melalui kematian-Nya, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi bagi manusia (kita) yang hidup di dalam Roh (ay.3-4). /fsp