BOGOR, Arcus GPIB – Bakal Jemaat Pura Tajur Halang GPIB Zebaoth Bogor terus dipacu agar pada saatnya nanti dapat menjadi jemaat mandiri. Karena itu berbagai hal terus dilakukan jemaat Bajem PTH melengkapi syarat-syarat untuk melembaga.
Menata Bajem PTH lebih baik, Majelis Sinode GPIB melakukan pembinaan melalui visitasi dari Departemen Pelkes ke Bajem PTH Sabtu 13 Juli 2024 dan dilanjutkan dengan Penyegaran Iman oleh Ketua I MS GPIB Pendeta Mathen Leiwakabessy Minggu 14 Juli 2024 dan sesi pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Warga yang disampaikan oleh Steven G. Tunas, Personel Departemen PEG.

Warga jemaat Bajem PTH bersama Ketua I MS GPIB Pdt. Marthen Leiwakabessy usai sesi bina.
Pendeta Marthen dalam sesi bina Sabtu 13 Juli 2024 di Bajem PTH mengatakan, kemandirian gereja di GPIB mencakup tiga unsur Teelogi, Daya, dan Dana. Ketiga unsur itu merupakan satu mata rantai yang berkaitan erat, dimana yang satu dapat menghambat jika diabaikan prosesnya, namun akan sangat mendorong bila dikaitkan dengan yang lain.
Sesi bina yang dihadiri personel Departemen Pelkes Adri Manafe dan Diana Johannes dan Ferry Sumarandak dan KMJ GPIB Zebaoth Bogor Pendeta Margie Ririhena De Wanna disampaikan bahwa untuk teologi, perlunya menerapkan strategi pengajaran Firman Tuhan dan Ajaran GPIB, terlaksananya Ibadah-ibadah rutin GPIB di Jemaat, membangun Persekutuan yang solid, pendampingan bagi Jemaat dalam mengaplikasikan Firman Tuhan dan proaktif dalam membangun masyarakat.

Pnt. Steven G. Tunas dari Dept. PEG memaparkan materi Pemberdayaan Ekonomi Gereja di Bajem PTH.
Selain mandiri secara teologi, harus pula mandiri secara kemandirian sumber daya. Untuk mandiri secara daya ini strategi yang harus dilakukan adalah pengadaan tenaga layan GPIB di tingkat jemaat, membuka ruang bagi warga jemaat untuk melayani di gereja maupun masyarakat, membina dan mendampingi warga jemaat agar kompeten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab gereja, meningkatkan taraf hidup warga jemaat dan meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan.
Kemandirian Sumber Dana harus mendapat perhatian yang baik. Untuk itu, sebuah Bajem perlu meningkatkan Penerimaan Gereja dari sektor persembahan dalam Ibadah, manajemen Keuangan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, membuat unit usaha ekonomi gereja, mencari donatur dan kemitraan, dan menjaga serta mengembangkan aset Gereja.

Warga jemaat Bajem PTH bersama Pdt. Marthen Leiwakabessy.
Pada Penyegaran Iman Minggu 14 Juli 2024 di gedung Gereja Bajem PTH, Pendeta Marthen mengajak warga jemaat untuk peduli menjalin kebaikan dengan warga sekitar gereja.
“Jangan hanya butuh Masyarakat sekitar gereja pada saat mau membangun gereja,” imbuh Pendeta Marthen. /fsp