JAKARTA, Arcus GPIB – Paskah adalah karya Allah yang menunjukan betapa besar dan luas Cinta Kasih-Nya kepada manusia dan seluruh ciptaan. Demikian pesan Paskah Majelis Sinode GPIB 2022.
Lebih lanjut disampaikan, Paskah memberi bukti yang tidak terbantahkan akan keperdulian dan keberpihakan Allah kepada sebuah kehidupan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
Pada Paskah tahun 2022 ini, kita masih merayakannya dalam situasi pandemi. Namun kita bersyukur situasi dan kondisi semakin baik. Sekalipun demikian, hal ini jangan membuat kita lengah, kita wajib untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan, karena pandemik belum usai.
Situasi dan kondisi yang semakin baik ini juga harus terus memotivasi kita sekaligus menjadi sebuah peluang yang baik untuk tetap eksis dalam bersaksi, bersekutu dan melayani. Oleh sebab itu melalui Tema Paskah GPIB: “Mengoptimalkan Sinergi Intergenerasional GPIB dengan Mengembangkan Kepemimpinan Misioner dalam Konteks Budaya Digital.” (Efesus 4 : 11 – 16), maka kita semua diajak untuk mencapai titik optimalisasi dalam sinergitas melampaui batasan-batasan generasi dan profesi dalam lingkup GPIB.
Hal ini dapat dilakukan ketika dijiwai dalam kesadaran dan semangat mengembangkan kepemimpinan Misioner: kepemimpinan yang memberdayakan, kepemimpinan yang kreatif, dinamis, inovatif dan delegatif serta yang utama adalah kepemimpinan yang mewujudkan misi Allah di tengah budaya baru yakni budaya digital.
Pada perayaan Paskah ini, sebagai gereja, kita diajak untuk merangkul semua orang, golongan dan generasi agar kehidupan terus berlanjut dalam terang Kasih Allah.
Kasih Allah adalah kasih yang diperluas dan melintas batas suku, agama dan budaya. Kasih yang bersedia untuk menghamba sampai pada titik terendah, sehingga dimampukan untuk berkata “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”(Lukas 23:34).
Kasih yang rela memberi diri untuk hidup berbagi dengan orangorang yang lapar, sakit dan menderita. Kasih yang dibangun di atas sebuah pengakuan dan kesadaran bahwa “…aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku,…” (Galatia 2:20). Hiduplah di dalam kasih dan ajarkan kasih Tuhan Yesus dilintasan intergenerasi.
Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus yang sudah mati, bangkit dan hidup untuk kita semua. ***
SELAMAT MERAYAKAN PASKAH Tahun 2022 Majelis Sinode XXI GPIB Masa bakti 2021 – 2025
Ketua Umum : Pendeta Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si
Ketua I : Pendeta Marthen Leiwakabessy, S.Th.
Ketua II : Pendeta Manuel Essau Raintung, S.Si. M.M.
Ketua III : Pendeta Maureen Suzanne Rumeser-Thomas, M.Th.
Ketua IV : Penatua Shirley Maureen van Houten-Sumangkut, M.M.
Ketua V : Penatua Robynson Letunaung Wekes, S.H., M.M., MBA.
Sekretaris Umum : Pendeta Elly Dominggas Pitoy-de Bell, S.Th.
Sekretaris I : Pendeta Roberto Junfry Mozes Wagey, M.Th.
Sekretaris II : Penatua Ivan Gelium Lantu, S.H., M.Kn.
Bnedahara : Penatua Eddy Maulana SoeiNdoen, S.E.
Bendahara I : Penatua Victor Pangkerego, S.E.