JAKARTA, Arcus GPIB – Pendidikan adalah bidang yang sangat complicated dan itu adalah pelayanan antar generasi bukan satu tahun dua tahun tapi antar generasi.
Mengatakan itu, Ketua Umum Yapendik GPIB Dr. Oloan Siahaan pada acara syukur HUT ke-41 Yapendik GPIB yang diadakan di GPIB Galilea Bekasi, Sabtu 16 Juli 2022 yang dilayani oleh Fungsionaris Majelis Sinode Pdt. Roberto Junfry Mozes Wagey. M.Th.
Puji Tuhan, kata Oloan Siahaan, atas kasih karuniaNya dan berkatnya Yapendik dapat melakukan pelayanan selama 41 tahun hadir di 12 provinsi dengan 67 sekolah termasuk satu Akademi Kebidanan yang sedang dalam proses peningkatan menjadi Sekolah Tinggi Kebidanan.
“Dan tadi Bapak Pdt. Nitis (Pdt. Nitis P Harsono) bisikan kepada saya, puji Tuhan SK sudah keluar per 1 Juli,” kata Oloan yang disambut tepuk tangan hadirin pada perayaan HUT tersebut.
Prestasi ini, tidak lepas dari kerja keras para Pengurus Pusat, Cabang dan seluruh stake holder Yapendik dalam kurun waktu 41 tahun ini.
“Untuk mana kami sampaikan penghargaan kami yang setinggi-tingginya kepada mereka,” tutur Siahaan.
Lebih jauh disampaikan, memasuki masa kelima tahun kedepan dengan tema KUPPG jangka pendek ke-4 Membangun Sinergi Di dalam Hubungan Gereja dan Masyarakat untuk mewujudkan kasih Allah yang Meliputi Seluruh CiptaanNya.
Untuk itu telah disusun rencana lima tahun 2022-2027 antara lain peningkatan terus menerus mutu institusi pendidikan sekolah Yapendik. Ini program utama Yapendik selama lima tahun yang akan datang. Mempersiapkan sekolah untuk menghadapi disrupsi teknologi dan inovasi, sehingaa saat ini Yapendik sudah menggunakan platform berbaris teknologi.
“Penggunaan platform yang berbasis teknologi diharapkan juga dapat diikuti oleh seluruh sekolah-sekolah Yapendik,” kata Siahaan.
Yapendik juga terus berusaha menghasilkan anak-anak didik yang kritis, kolaboratif, dan komunikatif yang kreatif dan inovatif.
Melalui keempat pilar tersebut diterjemahkan dalam beberapa program-program, proyek dan kegiatan khusus dimana dalam 5 tahun ini ditargetkan untuk mencapai Akreditasi A atau minimal B untuk sekolah, dan melakukan pendampingan untuk guru agar menjadi lebih inspiratif serta memiliki mindset yang baru dan terkini sehingga pendidikan itu bukan teaching centris lagi tetapi menjadi student centris.
Harapannya, sekolah-sekolah Yapendik akan menjadi tempat pendidikan atau tujuan utama di wilayah setempat.
Satu tim kerja sedang mengadakan pilot untuk akreditasi sekolah, satu tim untuk pembutan database mengenai guru, sekolah dan arsitektur sistem informasi.
“Dimata manusia tantangan yang dihadapi sungguh amat besar, tapi kami percaya bersama Tuhan tidak ada yang tidak mungkin. Kami mengajak seluruh warga GPIB untuk berpartisipasi dalam kerja layan ini dengan mengandalkan Tuhan, dengan sukacita dan sepenuh hati,” tandas Siahaan.
Dalam kesempatn tersebut, Oloan Siahaan menghaturkan rasa bangganya terhadap Bapak dan ibu guru sehingga Yapendik saat ini bisa menapaki usia 41 tahun.
“Kepada Bapak dan Ibu guru kami sangat mengapresiasi pelayanan Bapak ibu yang demikian mulia. Atas nama keluarga besar Yapendik GPIB kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan dukungan Bapak-bapak dan ibu sekalian dalam ibadah syukur ke-41 sehingga berjalan dengan sangat baik,” kata Oloan Siahaan..
Menurutnya, pendidian adalah unsur yang amat vital dan strategis didalam menentukan kedigdayaan masa depan suatu bangsa dan negara. /fsp