Kegiatan Bulan Germasa GPIB tahun ini berlangsung dengan penuh semangat dan meriah di Kalimantan Selatan. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap bulan Agustus ini diadakan di dua kota besar, Banjarbaru dan Banjarmasin, dan menjadi momen istimewa bagi GPIB.
Dalam sambutannya Pdt. Manuel Raintung, Ketua II Majelis Sinode GPIB, menyapa dengan penuh kehangatan kepada para undangan, di antaranya Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Ibu Hj. Husnul Khatimah, para pejabat dari Pemerintah Kota Banjarbaru, Sekretaris Daerah, Pembimas Kristen Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Ketua FKUB Kyai H. Musri, serta berbagai lembaga kemitraan GPIB dan Mupel Kalselteng.
Dalam sambutannya, Pdt. Manuel Raintung menyampaikan kebanggaannya bahwa peserta dari 26 provinsi hadir dalam pelaksanaan Bulan Germasa GPIB ini. Beliau menegaskan bahwa pemilihan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. “Kami melihat pentingnya gereja mendekat kepada masyarakat. Simbolisasi kedekatan itu harus diwujudkan,” ujar Pdt. Manuel. Di tengah keanekaragaman dan kemajemukan, ia menekankan pentingnya menyatu dan saling menerima.
Beliau juga mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang telah memfasilitasi penginapan selama 4 hari 3 malam bagi para peserta di Mess BPSDM dan Bapelkes. “Ini menandakan kolaborasi dan kerjasama yang baik antara gereja dan pemerintah provinsi serta kota,” lanjutnya. Terima kasih juga disampaikan kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk FKUB Kalsel, PGIW Kalsel, PWNU KalSel, Keuskupan Banjarmasin, MS GKE, dan lainnya.
Pdt. Manuel Raintung juga mengapresiasi kerjasama dengan Mupel Kalselteng yang telah menjadi tuan rumah kegiatan ini. Ia menekankan bahwa kehadiran Gereja, khususnya GPIB, merupakan tanda kesiapan untuk menerima keberagaman dan kemajemukan di Indonesia. “Bulan Germasa, atau Bulan Gereja Masyarakat dan Agama-agama, yang dilaksanakan setiap bulan Agustus, dilatarbelakangi oleh semangat kebangsaan karena bulan Agustus adalah Bulan Kebangsaan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Bulan Germasa adalah momen untuk merayakan kemerdekaan dan kebebasan dari segala belenggu yang memisahkan, serta komitmen dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Melalui Bulan Germasa, mari kita semangati kehadiran gereja yang menjadi berkat bagi masyarakat,” serunya.
Di akhir sambutannya, Pdt. Manuel Raintung menyampaikan terima kasih kepada semua peserta Bulan Germasa yang hadir dari berbagai wilayah. “Kami sangat tersanjung atas perhatian yang diberikan dan berharap kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaraan di tengah keragaman,” tutupnya./dsb