SINGKAWANG, Arcus GPIB – Konferensi Sinodal (Konferdal GPIB) hari ke-4 di GPIB Immanuel Singkawang Selasa (22/08/2023) diawali dengan ibadah Penelahaan Alkitab yang dilayani oleh Pdt. Em. Prof. E.G. Singgih, Ph.D dan dilanjutkan dengan Business Meeting yang dibagi kedalam beberapa kelompok.
Terlihat diskusi-diskusi hangat dan menarik disetiap kelompok saat membicarakan agenda yang dipaparkan. Di kelompok Sosial Kemasyarakatan, misalnya, perbincangan hangat nan menarik kala menyentuh persoalan politik.
Terungkap bahwa bagi masyarakat kristen tidak akan bisa berpolitik murni, karena bagi warga kristen politiknya adalah politik relijius ada norma. Sementara politik murni bisa apa saja. Hal lainnya terlahir dari Business Meeting adalah harapan agar GPIB terus meningkatkan diri bersinergi dengan pemerintah.
Juga terungkap bahwa ada warga gereja yang merupakan warga GPIB yang terpilih sebagai anggota DPR tapi tidak pernah aktif berjemaat. Di kelompok ini juga dibicarakan bagaimana sikap gereja kalau ada beberapa warga GPIB mencalonkan diri dalam satu Daerah Pemilihan (Dapil) dan masih banyak lagi persoalan lainnya.
Dari hasil pembicaraan dan diskusi Kelompok Sosial Kemasyarakatan ini beberapa poin dihasilkan. Harapan itu meminta Majelis Sinode mengeluarkan Surat Gembala
dalam rangka Pemilu 2024. Perlunya diadakan Pelatihan Fasilitator Pendidikan Politik bagi Warga Gereja.
Sosialisasi Pendidikan Politik dalam bentuk Talkshow dan Seminar serta Pendataan dan Pembinaan semua Caleg yang berasal dari Warga Jemaat GPIB.
Butir-butir lain yang dihasilkan kelompok Sosial Kemasyarakatan meminta Majelis Sinode membentuk Tim Pelaksana Percepatan Pelaksanaan Shelter Rumah Aman di Batam.
Anggota tim terdiri 5-7 orang BP Mupel Batam dan Dept Germasa. Pelaksananya Yayasan Diakonia yang sumber dananya berasal dari kontribusi jemaat melalui MUPEL, dan dari CSR perusahaan di Batam dan membangun jaringan kerja dengan mitra-mitra potensi yang saat ini ada 14 Jaringan.
Diskusi business meeting di kelompok Lingkungan Hidup bahwa dalam rangka menuju 1 abad GPIB maka perlunya GPIB mulai menyusun ide rancangan Lingkungan Hidup dan memiliki Kelompok-kelompok Kerja (Pokja) untuk isu-isu yang diangkat dalam bidang GERMASA, melakukan pemetaan wilayah layan berbasis isu.
Kelompok ini juga peduli pada isu-isu limbah berbahaya dan penanganan berbagai masalah berbasis lingkungan, melakukan edukasi ke warta jemaat, kerja sama dengan vihara dan masyarakat, melakukan Gerakan Hijau, penanganan sampah hingga pengelolaan dan membentuk Green-team lokal untuk intens mengarahkan umat warga masyarakat. /fsp