Pdt. Marthen Leiwakabessy, Ketua I Majelis Sinode GPIB turut serta dalam pelatihan mitigasi penanganan bencana yang disampaikan BNPB
JAKARTA, Arcus GPIB – Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak wilayah dengan risiko tinggi terhadap bencana alam, diantaranya banjir, cuaca ekstrim, gempa bumi dan tsunami.
Meminimalkan risiko apabila terjadi bencana alam Tim Crisis Center/Unit Penanggulangan Bencana alam Dept. Pelkes GPIB bekerja sama dengan Badanu Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan sosialisasi Penanggulangan Bencana di Kantor Majelis Sinode Jumat (09/06/2023).
Sosialisasi yang dilanjutkan dengan praktik di lapangan diikuti seluruh Karyawan Kantor Majelis Sinode dan beberapa personel dari GPIB Immanuel Gambir.
Ketua I Majelis Sinode Pendeta Marthen Leiwakabessy dalam kesempatan itu turut serta dalam pelatihan yang dibagi ke dalam beberapa sesi materi pelatihan. Materi itu antaa lain bagaimana sikap yang harus dilakukan saat terjadi bencana dan sesi pelatihan teknik memadamkan api dengan penyemprotan kimiawi.
“Simulasi dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) selain diadakan di kantor Majelis Sinode, juga dilaksanakan di beberapa Mupel antara lain Sulselbara, Jatim, Sumbar Riau, Banten, Kepri, Kalbar Regio 2, Jateng-DIY, dll,” kata Pengurus CC/UPB GPIB Chris Wangkay.
Mengutip The World Risk Index tahun 2019, sebagaimana dilansir situs resmi, Indonesia berada pada peringkat 37 dari 180 negara paling rentan bencana. Sampai tanggal 18 Mei 2020, tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 1.296 kejadian dengan dampak kerusakan diantaranya 331 fasilitas pendidikan, 396 fasilitas peribadatan, 32 fasilitas kesehatan, 58 kantor dan 181 jembatan.
Rata-rata kerugian pertahun akibat bencana pada tahun 2000-2016 adalah Rp22,8 triliun, sedangkan rata-rata dana kontingensi tahunan pada tahun 2005-2017 sebesar Rp3,1 triliun. Dari data itu terlihat kesenjangan pembiayaan(financing gap) antara nilai kerugian dan dana kontingensi sebesar Rp19,75 triliun.
Portal berita CNN Indonesia menyebutkan, di tahun 2022 rentetan bencana melanda Indonesia sebagaimana disampaikan BNPB mencatat 3.383 kejadian bencana terjadi di seluruh daerah.
Dari total bencana yang tercatat itu, banjir dengan 1.451 kejadian di berbagai daerah, disusul 1.008 cuaca ekstrem, 620 tanah longsor, 250 kebakaran lahan dan hutan, 27 gempa bumi, dan satu letusan gunung berapi.
Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah kejadian paling banyak mencapai 794 kejadian sepanjang 2022. Sedangkan Provinsi Papua menjadi wilayah dengan jumlah kejadian paling sedikit tercatat, yakni delapan kejadian.
Keseluruhan bencana ini telah menelan 832 korban jiwa, 8.718 luka-luka, dan 5.193.417 orang mengungsi. /fsp