JAKARTA, Arcus GPIB – Seorang Pendeta Ukraina tewas terbunuh setelah dengan gagah berani menghadapi tank Rusia yang mendekati desa kecil di Ukraina. Demikian KOMPAS TV memberitakan Jumat (25/3).
Disebutkan bahwa hamba Tuhan itu adalah Pdt. Rostyslav Dudarenko, pendeta di Desa Kecil Yasnohorodka, 40km sebelah barat Kiev, tengah berjaga di pos pemeriksaan masuk ke desa tersebut saat insiden itu terjadi 5 Maret 2022 lalu.
Pos pemeriksaan itu dijaga oleh sukarelawan, yang terdiri dari warga sekitar. Saat itu, Pendeta Dudarenko tengah memeriksa kendaraan yang mendekati pos penjagaan. Saat itu, ia tengah menggunakan pakaian sipil, namun tetap memberikan dukungan spiritual kepada warga desa.
Tiba-tiba tiga tank Rusia datang mendekati pos penjagaan Pendeta Dudarenko. Saksi mata sekaligus penyintas insiden tersebut, Yukhym (bukan nama aslinya), mengatakan mereka langsung bersembunyi di hutan.
Mereka juga siap berkonfrontasi jika memang diperlukan. Yukhym mengatakan kepada BBC, ketika tiba di pos penjagaan, pasukan Rusia mulai menembak ke segala arah.
Kecaman dan seruan perlawanan dikobarkan oleh Uskup Agung Katolik Yunani Ukraina, Sviatoslav Shevchuk. Sebagai pemuka agama, Shevchuk dengan tegas menyatakan mendukung perlawanan rakyat Ukraina terhadap agresi Rusia.
Perlawanan rakyat Ukraina diyakini Shevchuk sebagai bentuk perjuangan untuk mempertahankan kebebasan dan hak untuk hidup. “Tak ada posisi netral. Mereka memperjuangkan hak mereka untuk hidup, untuk kebebasan dan untuk menjadi diri mereka sendiri,” ucap Shevchuk mengutip VIVA.co.id.
CNN Indonesia melansir akibat perang Rusia-Ukraina banyak gereja yang hancur dan luluh lantah karena bombardir Rusia di Ukraina. Gereja St George di Zavorychi, Ukraina, terbakar usai diserang oleh pasukan Rusia pada 7 Maret 2022 lalu.
Gereja Orthodhox Ukraina mengonfirmasi kebakaran yang terjadi pada gereja tersebut dalam situs resminya. Gereja menerima laporan dari anggota paroki bahwa kebakaran terjadi lantaran serangan militer Rusia.
Pimpinan Gereja St. George, pendeta agung Petro Kotyuk, mengungkapkan sebuah peluru menghantam kubah gereja dan tentara Rusia tentara Rusia menembaki rumah-rumah. Pernyataan itu diunggah Kotyuk pada situs resmi Gereja Ortodok Ukraina.
Serangan Rusia ke Ukraina telah menewaskan hampir mencapai seribu orang, yang tercatat kini 925 orang. Hal ini diungkapkan Komisi Tertinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) dalam pembaruan data per 21 Maret 2022. Perhitungan dilakukan dari 24 Februari hingga 20 Maret. Dari jumlah korban tewas, 39 orang adalah anak-anak. /fsp