JAKARTA, Arcus GPIB – Seorang ibu adalah agen pembawa damai. Di tengah hiruk pikuk kehidupan dengan berbagai tantangan dan pergumulan, ibu selalu hadir sebagai penyejuk hati. Dengan kasih sayangnya, ia mampu meredakan amarah dan menciptakan suasana yang harmonis dalam keluarga dan masyarakat.
Demikian Pesan Majelis Sinode GPIB merayakan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2024. Disebutkan, spirit perdamaian seorang ibu sangat erat dengan ibu yang mempunyai rahim. Di dalam rahimnya, seorang ibu menghidupkan buah-buah cinta dan kasih sayang. Dengan kasih sayang itu keluarga dibangun dan masyarakat dibentuk.
Sosok ibu adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan. Dalam tradisi Alkitab, ibu dan perempuan pada umumnya adalah “penolong yang berasal dari Tuhan” untuk memberi berkat Allah bagi hidup keluarga dan masyarakat. Keanggunan, kesahajaaan, dan kedamaian yang dimiliki seorang ibu adalah inspirasi abadi bagi semua.
Seorang ibu juga menjadi alat di tangan Allah untuk memperkenalkan keselamatan kepada dunia ini.
Dalam gereja pun, disebutkan bahwa “gereja adalah ibu” yang memberi didikan tentang keselamatan Tuhan kepada kita semua sebagai anak-anaknya.
Ibu, sebagai pendidik pertama dan utama, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak yang membebaskan, artinya menjadi pribadi yang terbuka dalam pergaulan yang luas di dunia ini untuk menemukan hikmat atau kearifan bagi proses belajar yang tak pernah selesai.
Merayakan hari Ibu, maka citra ini bukan sekadar konstruksi sosial, namun adalah anugerah dan pemberian dari Allah. Sosok ibu sering digambarkan sebagai pilar keluarga yang bijaksana dan penuh kasih sayang. Ibu juga diidentifikasi sebagai sosok yang memiliki pengaruh signifikan dalam pembentukan karakter anak-anak.
Dalam analisis “Emotional Intelligence”, dijelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan dalam hidup adalah kemampuan mengelola emosi.
Ibu-ibu yang mampu mengelola emosi dengan baik, tentu akan lebih mudah menciptakan suasana yang damai dalam keluarga. Melalui ibu, badai pergumulan keluarga dapat diatasi dan keluarga beroleh kemenangan iman. ***