Home / Misioner

Senin, 15 Januari 2024 - 16:55 WIB

Pesan PGI: Jangan Terjebak Pada Janji-janji Manis

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

JAKARTA, Arcus GPIB – Ingatlah bahwa partisipasi saudara-saudara dalam Pemilu tidaklah semata-mata merupakan panggilan kebangsaan, tetapi juga panggilan iman dan pengutusan untuk menjadi garam dan terang dunia (Mat 5:13-16).

Demikian Pesan Pastoral MPH PGI tertanggal 12 Januari 2024 yang ditandatangani Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom dan Sekretaris Umum Pendeta Jacklevyn Manuputty yang mengimbau kepada seluruh warga jemaat atau umat Kristiani untuk turut serta dalam menyukseskan Pemilu 2024.

“Kami mengingatkan saudara-saudara bahwa gereja-gereja di Indonesia dipanggil menjadi berkat bagi Bangsa Indonesia. Hal mana dinyatakan melalui partisipasi dalam Pemilu 2024 secara positif, kritis, kreatif, dan realistis, dengan tetap berpengharapan demi transformasi menuju masyarakat berkeadaban.”

Baca juga  "Berhentilah Mengeraskan Hati. Kini Saatnya Membiarkan Tangan Tuhan Membentuk Kita"

Bagi warga gereja yang ikut dalam kontestasi politik nasional dan daerah, ingatlah bahwa politik bukan lahan untuk mencari kekuasaan, tetapi sarana mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan umum (bonum universale).

Karena itu, kedepankan kejujuran dan kehormatan saudara-saudara dalam menggalang simpati dan dukungan suara rakyat. Jadilah calon yang berintegritas! Raihlah kemenangan dengan cara-cara yang tidak mempermalukan iman Kristen. Dengan demikianlah saudara-saudara akan menjadi Saksi Kristus yang baik bagi bangsa ini. Kami berdoa agar saudara-saudara berhasil dalam Pemilu ini.

Hindarilah keterjebakan pada visi dan misi serta janji-janji kampanye para calon yang nampak manis dan menjanjikan. Jangan tergoda pada pencitraan media, karena kampanye media cenderung memoles sisi baik dari calon yang berkontestasi.

Baca juga  "Ia Mengubah Kegelapan Jadi Cerah, yang Terkungkung Dibebaskan Hidup Kembali"

Tolaklah politik uang dan politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Politik uang dan politisasi identitas biasanya dilakukan oleh para calon yang tidak yakin akan kapasitas dirinya. Jika terpilih, akan mudah bagi mereka untuk menjadi orang-orang oportunis dengan mental korup dan tamak.

Jauhilah hoaks, ujaran dan pelintiran kebencian, provokasi, intimidasi, dan polarisasi atas dasar pilihan politik yang berbeda. Hindari konflik dan perpecahan di tengah masyarakat maupun persekutuan gereja. Warga gereja terpanggil untuk menghadirkan Shalom, Damai Sejahtera Allah bagi bangsa ini, bukan perpecahan. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Mupel Jaktim Terus Lakukan Kesiapan, PST 2022 Dipastikan 7-9 Maret 2022

Misioner

Kebutuhan Rohani “Yes”, Manusia Tidak Dapat Hidup Dari Roti Saja

Misioner

Bahaya Politik Identitas, Memunculkan Kecurangan dan Memicu Konflik

Misioner

Wow,…Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, Wakil Asia dalam Presidium WCC

Misioner

Ada Gereja Protestan, KH Ma’ruf Amin Resmikan Enam Rumah Ibadah Di Universitas Pancasila

Misioner

Dari Ratji Rendakasiang untuk GPIB: Pendeta Itu Harus Sejahtera

Misioner

200 Lebih Bakal Calon Diaken Penatua Ikut Sesi Bina Pertama Di GPIB Zebaoth Bogor

Misioner

INGAT. Tuhan Akan Datang Kembali untuk Gereja-Nya