Home / Misioner

Selasa, 14 November 2023 - 16:08 WIB

Bahaya Politik Identitas, Memunculkan Kecurangan dan Memicu Konflik

Jeirry Sumampouw, S.Th Aktivis dan Pengamat Politik Indonesia. /Foto: Dok Pribadi.

Jeirry Sumampouw, S.Th Aktivis dan Pengamat Politik Indonesia. /Foto: Dok Pribadi.

 BOGOR, Arcus GPIB – Komisi PPSDI – PPK GPIB Zebaoth Bogor mengadakan Seminar Pendidikan Pengetahuan Politik mengangkat tema: Santun Memilih, Menjaga Kesatuan Bangsa menghadirkan dua Narabina Jeirry Sumampouw, S.Th Aktivis dan Pengamat Politik Indonesia dan August Mellaz, S.E Komisioner KPU.

Tak tanggung-tanggung seminar yang dilaksanakan daring pada Sabtu 11/11/2023 dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Rilus A. Kinseng, M.A, Guru Besar di IPB Bogor. Narabina  Jeirry Sumampouw mengatakan, ada beberapa gambaran Problematika Pemilu antara lain pemilih sulit bersikap rasional, peserta pemilu terjebak persoalan internal dan regulasi tak pasti.

Baca juga  Kekerasan Terhadap Anak Meningkat, Peran Gereja Sangat Diharapkan

Persoalan krusial lainnya adalah politik uang tak bisa dibasmi, politik identitas muncul karena kepentingan elektoral, politik adu domba antara yang pro dan kontra, serta politik pencitraan. Hal lainnya adalah potensi kecurangan tinggi yang bis mengarah kepada intervensi terhadap penyelenggara pemilu.

Dalam kesempatan itu, Jeirry juga menyebutkan munculnya politik SARA. Menurutya, suatu tindakan disebut Politisasi SARA (identitas), jika memenuhi 3 unsur: Menumbuhkan sentimen politik; Menimbulkan kebencian & permusuhan; dan Berdampak degradasi kesetaraan.

Politisasi SARA itu upaya untuk menumbuhkan sentimen politik dengan cara mengeksploitasi identitas sehingga menimbulkan kebencian dan  permusuhan terhadap yang berbeda dan berdampak mendegradasi identitas.

Baca juga  Si Kembar Jepri dan Janzens Tuntaskan PST dan Pentahbisan 63 Pendeta

Bahaya politisasi identitas juga sangat bisa merebak terus. Pasalnya, orang makin merasa aman dan berlindung dalam “kelompok sendiri” (dhi. Agama, Etnis, dll) ditambah lagi paham keagamaan yang sempit dan dangkal.

Politisasi identitas juga dijadikan sebagai alat untuk mempengaruhi opini pemilih demi kemenangan. Bisa dipastikan politisasi identitas akan sulit diatasi karena regulasi tak cukup “efektif” untuk menjerat Politik SARA.

Bahaya Politisasi Identitas menurut Jeirry, terjadinya polarisasi, munculnya kecuragan dan memicu konflik. /fsp

 

Share :

Baca Juga

Misioner

Pdt. Helen Luhulima-Hukom: ”Identitas Gereja itu Melayani”

Misioner

Gereja Berkualitas Tidak Menyerah untuk Mendatangkan Kebaikan Bagi Sesama

GPIB Siana

Pdt. Domidoyo: Jabatan Diaken-Penatua Bukan Prestise, Tapi Soal Kecakapan

Misioner

Buku “SUAMIKU SEORANG PELAYAN” Apresiasi Pelayanan Istri-istri Pendeta  

Misioner

Dr. Theodosius dari Gereja Siria Di India: Kemiskinan Mengancam Perdamaian

Misioner

Miranda Goeltom Kembali Dipercaya Pimpin Golf Tournament 75 Tahun GPIB 2023

Misioner

Pdt. Michiko Saren KMJ Sumber Kasih, Majelis Sinode Pnt. Victor Pangkerego: Terimalah Dengan Terbuka

Misioner

Jadi Pendeta, Sonya Alvie Umkeketony Penempatan Pos Pelkes Bumi Dipasena Lampung