BOGOR, Arcus GPIB – Komisi PPSDI – PPK GPIB Zebaoth Bogor mengadakan Seminar Pendidikan Pengetahuan Politik mengangkat tema: Santun Memilih, Menjaga Kesatuan Bangsa menghadirkan dua Narabina Jeirry Sumampouw, S.Th Aktivis dan Pengamat Politik Indonesia dan August Mellaz, S.E Komisioner KPU.
Tak tanggung-tanggung seminar yang dilaksanakan daring pada Sabtu 11/11/2023 dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Rilus A. Kinseng, M.A, Guru Besar di IPB Bogor. Narabina Jeirry Sumampouw mengatakan, ada beberapa gambaran Problematika Pemilu antara lain pemilih sulit bersikap rasional, peserta pemilu terjebak persoalan internal dan regulasi tak pasti.
Persoalan krusial lainnya adalah politik uang tak bisa dibasmi, politik identitas muncul karena kepentingan elektoral, politik adu domba antara yang pro dan kontra, serta politik pencitraan. Hal lainnya adalah potensi kecurangan tinggi yang bis mengarah kepada intervensi terhadap penyelenggara pemilu.
Dalam kesempatan itu, Jeirry juga menyebutkan munculnya politik SARA. Menurutya, suatu tindakan disebut Politisasi SARA (identitas), jika memenuhi 3 unsur: Menumbuhkan sentimen politik; Menimbulkan kebencian & permusuhan; dan Berdampak degradasi kesetaraan.
Politisasi SARA itu upaya untuk menumbuhkan sentimen politik dengan cara mengeksploitasi identitas sehingga menimbulkan kebencian dan permusuhan terhadap yang berbeda dan berdampak mendegradasi identitas.
Bahaya politisasi identitas juga sangat bisa merebak terus. Pasalnya, orang makin merasa aman dan berlindung dalam “kelompok sendiri” (dhi. Agama, Etnis, dll) ditambah lagi paham keagamaan yang sempit dan dangkal.
Politisasi identitas juga dijadikan sebagai alat untuk mempengaruhi opini pemilih demi kemenangan. Bisa dipastikan politisasi identitas akan sulit diatasi karena regulasi tak cukup “efektif” untuk menjerat Politik SARA.
Bahaya Politisasi Identitas menurut Jeirry, terjadinya polarisasi, munculnya kecuragan dan memicu konflik. /fsp