JAKARTA, Arcus GPIB – Ia (Yesus) membuat suasana baru bagi mereka yang tidak dapat menikmati hidupnya dan Ia mengubah kegelapan menjadi kecerahan. Yang terkungkung la bebaskan dan dapat menikmati kehidupannya kembali.
Ia menawarkan air kehidupan bagi mereka yang haus dan lelah. Dunia tidak dapat memberikan kelegaan tetapi Yesus dapat memberikan ketentraman dan damai sejahtera bagi jiwa.
Demikian renungan malam Sabda Bina Umat Rabu (17/01/2023) mengurai Firman Tuhan Matius 9: 32 “Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan” mengangkat tema: Tuhan sebagai Penolong Sangat Terbukti.
Siapa pun bisa datang – tanpa terkecuali – tidak pandang dari golongan mana ia berasal. Terlihat Yesus melayani mereka dengan cara-Nya yang ajaib dan menakjubkan. Kemampuan Yesus menyembuhkan orang sakit sudah terdengar sampai ke pelosok negeri.
Kasih-Nya melampaui segalanya. Kali ini, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Ini bukan perkara yang mudah di mata manusia. Namun, di tangan Yesus, Ia mengubah kepahitan hidup menjadi keceriaan.
Masa suram orang tersebut dibuat bersemarak oleh Yesus. Peristiwa ini tentu saja menjadi menimbulkan decak kagum tetapi sekaligus menjadikan Yesus sebagai orang yang semakin dibenci.
Perjalanan Yesus yang panjang, dari satu tempat ke tempat yang lain, tidak membuat Yesus lelah melakukan kebaikan. Ia terus menebarkan cinta kasih sekali pun banyak orang memusuhiNya.
Tidak semua perbuatan baik Yesus disambut dengan sukacita. Yesus hadir dengan membawa sejumlah perubahan. Tidak semua orang suka terhadap hal-hal baik yang Yesus kerjakan. /fsp