Saya berterimakasih kepada Yayasan Diakonia GPIB. Kedepan tentunya kita harus menambah ruang dan konsep kita.
MALANG, Arcus GPIB – Sebuah kebanggaan tersendiri bagi GPIB karena memiliki Yayasan Diakonia (YADIA) yang telah memberikan karya nyata digiat layan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB).
Bangga karena YADIA semakin nyata hadir untuk orang-orang membutuhkan perhatian. Mereka adalah para anak-anak dan para lansia yang diberdayakan di Rumah Asuh Anak dan Lansia (RAAL) Griya Asih Lawang, Malang. YADIA terus bergerak melakukan perbaikan, manata hari ini untuk esok yang lebih baik.

Wakil Bupati Kab. Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, kedua dari kanan, bersama MS GPIB Pdt. Manuel E. Raintung S.Si, M.M dan Pnt. Edysoei Ndoen SE, dan Ketua Panitia dr. John Paulus menyapa Warga RAAL Lawang.
Diusianya yang ke-30 pada perayaan HUT-nya yang dirayakan pada 6 Juli 2024 di RAAL Lawang, YADIA mendapatkan pujian yang tak henti-henti dari Wakil Bupati Kabupaten Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH.,M.H. Orang nomor 2 di Kabupaten Malang berkali-kali dalam sambutannya pada HUT ke-30 YADIA menyatakan senang dengan perhatian YADIA terhadap orang-orang tua dan anak-anak.
”Yayasan Diakonia GPIB bisa dijadikan Role Model, termotivasi ketika anak-anak sudah terjun ke masyarakat yang sebenarnya. Memiliki empati menjalankan fungsi soaial karena Tuhan sudah memberikan Amanah dan memberikan semua kepada kita sebagai mahkluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri,” kata Didik Gatot Subroto.
Pada kesempatan itu Didik Gatot Subroto juga menghaturkan terimakasih kepada YADIA rutuin memberikan perhatian pelayanan kesehatan kepafa para lansia dan anak-anak yang ada di RAAL Lawang.

Antusias undangan dan warga hadir pada acara HUT ke-30 YADIA GPIB di RAAL Lawang memenuhi area ruang yang disiapkan Panitia.
”Saya berterimakasih kepada Yayasan Diakonia GPIB. Kedepan tentunya kita harus menambah ruang dan konsep kita. Hari ini sudah cukup bagus bagaimana Yayasan Diakonia memberikan pelayanan Kesehatan, bagaimana memberikan pelayanan kerohanaian utamanya kepada Oma-oma yang dirawat termasuk pelayanan pendidikan terhadap anak-anak di RAAL Lawang yang hari ini dihantarkan menuju ke runag dewasa dan menghantarkan mereka menjadi masyarakat yang sejati,” tandasnya.
Menurut Wabub Didik, ini menjadi bagian terpenting bagi secara keseluruhan. Ada tugas yang tidak bisa dilepaskan sebagai pribadi-pribadi sebagai mahkluk Tuhan untuk mengedepankan rasa sayang, cinta kasih kepada sesama.

YADIA GPIB dan RAAL Griya Asih Lawang hadir untuk mereka yang membutuhkan, menata masa depan anak-anak dan mengayomi Lansia.
Ketua YADIA, Diaken Ayub D.P Junus mengatakan, waktu berjalan sangat cepat dan tanpa disadari Yayasan Diakonia GPIB Bersama RAAL Griya Asih mencapai usia 30 tahun yang didirikan Fungsionaris Majelis Sinode tepatnya 5 Juli 1994 jadi ekssistensinya sudah mencapai 3 dekade.
”Ini menunjukkan komitmen dari gereja Protestan di Indonesia bagian Barat dan juga kekuatan dan keteguhan dari YADIA dan RAAL Griya Asih sehingga berhasil menjalani pelayanan selama 30 tahun,” tandas Diaken Ayub.
Mengutip Jim Collins, Pengajar di Stanford University, Ayub mengatakan, satu organisasi yang berhasil melewati beberapa dekade seperti YADIA ini berarti organisasi itu memiliki visi yang jelas. Karena keberhasilan satu oraganisasi melewati masa panjang diutamakan dari visi. dan ini yang terjadi dengan GPIB, karena GPIB mempunyai visi yaitu Melayani bukan Dilayani.
Visi ini, kata Ayub, terinspirasi dari ajaran Kristus tentang pelayan tanpa pamrih dan ini sebagaimana perintah Yesus didalam Kitab Yohanes 15 : 17 yang secara khusus memberi perintah kepada kita semua hendaklah kami saling mengasihi.
Keberadaan RAAL dan YADIA, kata Ayub, sebagai salah satu unit misioner dari GPIB. Instruksi diberikan Majelis Sinode kepada YADIA agar berperan aktif dalam membangun masa depan anak-anak yang membutuhkan perhatian an juga mengayomi kaum lansia.
YADIA pada 5 Juli 2024 mengadakan Pengobatan Gratis dan Bakti Sosial (Baksos) dengan membagikan sembako kepada warga disekitar Rumah Asuh Anak dan Lansia (RAAL) Griya Asih Lawang, Malang yang dilaksanakan pada Jumat, 5 Juli 2024.
Pengobatan dan Bakti Sosial yang digelar di areal RAAL Lawang tersebut langsung ditangani dr. John Paulus yang juga merupakan Ketua Panitia Perayaan HUT ke-30 Yadia HUT ke-30. Bersama tim Yadia yang juga merupakan Pengurus serta beberapa rekan lainnya Pengobatan Gratis berjalan lancar yang dihadiri warga RAAL Lawang.
Sementara untuk Baksos pembagian sembako yang digelar di teras kantor RAAL warga masyarakat sekitar RAAL antusias hadir dalam pembagian sembako.
Diawali sambutan oleh Ketua Panitia HUT ke-30 Yadia, dr. John Paulus menyatakan rasa syukurnya atas kehadiran warga sekitar RAAL untuk mendapatkan sembako yang dibagikan secara gratis oleh Pengurus Yadia. Turut serta dalam penyampaian sembako gratis beberapa Pengurus Yadia termasuk Ketua RAAL Lawang, Ellen Natalie Poluan.
John Paulus sebelumnya menyatakan, Yayasan Diakonia GPIB sebagai mutiara yang akan terus memancarkan sinar kasihnya yang berkelanjutan jika diolah dan disayangi secara bersama-sama dan bahkan mutiara akan lebih dan lebih indah walupun cahayanya tidak segemerlap berlian apabila dia mampu beradaptasi disemua lini kehidupan dan akhirnya mutiara ini akan menjadi berkat bagi orang lain, Amsal 11 : 25.
Dikatakan, pertemuan dan bincang-bincang singkat dengan Fungsionaris Majelis Sinode GPIB Ketua I Pendeta Marthen Leiwakabessy dan Ketua II Pendeta Manuel Raintung di YADIA Room, 2 Juli 2024 menambah spirit, memberikan stimulan bahkan memicu adrenalin kami panitia pelaksana untuk terus berkiprah dan berkarya melakukan sesuatu yang mendatangkan kemaslahatan bagi orang banyak , tidak untuk diri sendiri, himself melainkan untuk semua, voor iedereen dan kehadiran mereka berdua kami terasa diayomi dan tidak berjalan sendiri, tetap didukung, still supported.
Panitia HUT Ke-30 YADIA GPIB, mengutarakan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 5 – 7 July 2024 di RAAL Griya Asih Lawang dengan berbagai action yaitu Medical Examination, Pembagian Natura untuk 50 Orang yang berada sekitar panti asuhan, Ibadah Syukur serta malam kebersamaan, evening together di Kebun The Wisata Agro Wonosari Malang. /fsp