JAKARTA, Arcus GPIB – Tuhan memanggilnya dalam keabadian Jumat 14 Juni 2024. Dimakamkan di TPU Pondok Rangon Jakarta Sabtu 15 Juni 2024. Ia Penatua Dra. Liertji Anajati Rendakasiang sosok yang dikenal tegas dalam palayanan menjaga kawanan domba Allah di GPIB Hosiana Jakarta.
Karena penguasaan yang baik terhadap Tata Gereja, Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pendeta Drs. Paulus K. Rumambi, M.Si menyatakan Fungsionaris Majelis Sinode (FMS) sangat membutuhkan orang-orang seperti Almarhuman Liertji Anajati Rendakasiang.

Ketua Umum MS GPIB Pdt. Paulus Kariso Rumambi bersama presbiter GPIB Hosiana Jakarta usai ibadah untuk menghantar jenazah ke pemakaman
“Saya baru mendengar tentang kehidupan almarhumah dalam pelayanan memiliki pemahaman Tata Gereja, ketegasan. Ini yang sebenarnya dibutuhkan oleh Fungsionaris Majelis Sinode,” tutur Pendeta Paulus Rumambi dalam sambutannya pada ibadah penglepasan jenazah untuk dimakamkan di GPIB Hosiana Jakarta Sabtu (15/6/2024).
Menurut Pendeta Rumambi yang datang bersama istri, wafatnya almarhumah Penatua Liertji Anajati Rendakasiang adalah keputusan yang dilakukan Tuhan.
“Kita imani keputusan inilah yang terbaik agar supaya almarhumah tidak berkepanjangan menanggung rasa sakit. Atas nama Majelis Sinode GPIB kami menyampaikan turut belangsungkawa yang sedalam-dalamnya.”

Pdt. Marinus Mainaki, KMJ Hosiana Jakarta dan istri menabur bunga.
“Kita semua meyakini keputusan Tuhan Yesus ini pasti Tuhan akan berikan kekuatan, kemampuan, penghiburan yang sejati, bagi kita semua, bagi keluarga besar Rendakasiang dapat melanjutkan anugerah kehidupan yang Tuhan letakkan bagi kita semua.”
Bagi Pendeta Marinus Rudolf Thomas Mainaki, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Hosiana Jakarta, sosok Penatua Dra. Liertji Anajati Rendakasiang adalah sosok perempuan yang tangguh yang walaupun dalam kelemahan tetap memberikan yang terbaik bagi pelayanan.
”Walaupun satu tahun saya mengenal almarhumah, bulan Juni proses saya masuk di Hosiana, saya mengenal almarhumah merupakan seorang perempuan yanh tegas, seorang perempuan yang tidak punya basa-basi, tapi seorang perempuan yang disiplin, tertib dan tertata, memahami Tata Gereja GPIB seperti Tata Gereja berjalan, membantu saya menjaga koridor pelayanan berGPIB di Hosiana salah satunya adalah almarhumah,” kata Pendeta Marinus saat menyampaikan khotbahnya.
Menurutnya, kemampuan berpikir seorang Liertji Anajati Rendakasiang dan memberikan pemikiran yang sangat baik menjaga Hosiana.
”Ketegasannya mungkin ada yang tidak sukai, dan temuannya berdasarkan banyak hal yang terjadi dalam jemaat ini setelah saya teliti benar adanya,” tandas Pendeta Mainaki.
Kematian Penatua Liertji Anajati Rendakasiang, kata Pendeta Mainaki, bukanlah kematian yang sia-sia. Bagi kekristenan tidak akan mengalami satu kematian yang sia-sia sebagaimana kehidupan Kristus untuk mengembalikan citra dari kehidupan manusia makhluk mulia ciptaan Allah.
Manusia sebelum mengalami kematian, dia harus melakukan perkara-perkara membangun kehidupan itu secara positif. Kristus membangun kehidupan mereka yang sudah tidak memiliki harapan lagi seperti bisa dilihat di kolam Bethesda, Yesus tunjukkan pola yang penuh kasih.
Dalam sambutannya, keluarga besar Rendakasiang, Daud Rendakasiang dari Amerika Serikat menyatakan dukacita yang dalam atas kepergian selamanya adik terkasih.
“Kehilangan ini sungguh amat berat bagi kami. Namun melihat betapa beratnya penderitaan yang adik kami alami hari demi hari, rintihan demi rintihan, tangisan demi tangisan kami sungguh sangat tidak tega, dan ini berlangsung cukup lama,” kata Daud Rendakasiang.
Menyaksikan semua, kata Daud, keluarga besar Rendakasiang tidak putus berdoa agar tanagan Tuhan membebaskan dia dari penderitaannya.
Biadata Pelayanan Penatua Dra. Liertji Anajati Rendakasiang di GPIB Hosiana Jakarta
Lahir di Jakarta tahun 1966
Ketua Persekutuan Teruna 2002-2012
Majelis Jemaat Hosiana 2012-2024
PHMJ Hosiana 2012-2017
PHMJ Hosiana 2020-2022
Jabatan: Ketua V PHMJ Hosiana
/fsp