Home / Germasa

Rabu, 5 Juli 2023 - 17:08 WIB

Rakerdal Germasa Sajikan Sesi-sesi Aktual: Dari Soal Keesaan Hingga Gereja Menghadapi Pemilu

Warga Jemaat Bajem Rafflesia Bengkulu, dilahan yang rencananya akan dibangun gereja terkendala perizinan dari Pemerintah setempat. /Foto: Frans S. Pong, arcus

Warga Jemaat Bajem Rafflesia Bengkulu, dilahan yang rencananya akan dibangun gereja terkendala perizinan dari Pemerintah setempat. /Foto: Frans S. Pong, arcus

JAKARTA, Arcus GPIB – Sehubungan dengan pelaksanaan Konferensi Sinodal (Rakerdal) Germasa GPIB yang akan diadakan pada tanggal 19-23 Agustus 2023 di Singkawang, Kalbar, Majelis Sinode menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Konferensi Sinodal (Konferdal) ke-3 atau Rapat Kerja Sinodal (Rakerdal) Germasa GPIB Tahun 2023.

Majelis Sinode dalam Suratnya tertanggal, 5 Juli 2023 yang ditandatangani Pendeta Manuel E. Raintung, S.Si., M.M dan Pendeta Roberto J.M. Wagey, M.Th meminta agar BP Mupel maupun Majelis Jemaat untuk ikut serta kegiatan tersebut. WAKTU DAN TEMPAT pelaksanaan Sabtu-Rabu, 19 – 23 Agustus 2023 di GPIB Immanuel Singkawang, Mupel Kalimantan Barat.

Dalam Rakerdal ini ada beberapa sesi menarik yang akan menjadi fokus acara ini antara lain Sesi Orasi Germasa yang rencananya diawali dengan Sambutan dari Menteri Agama RI akan menjadi pandangan utama yang membingkai Konferensi Sinodal Germasa GPIB.

Sesi Dialog Kebangsaan: Menuju Indonesia Emas. Tahun 2045 Indonesia akan berusia 100 tahun juga menjadi materi menarik mempersiapkan Indonesia emas diperlukan sinergi banyak pihak, di antaranya peran gereja di tengah masyarakat.

Baca juga  Gereja-gereja Tionghoa Di Indonesia Serahkan Bantuan Rp2 Miliar

Soal Krisis Keesaan juga menjadi salah satu materi yang akan digulirkan dalam Rakerdal kali ini di Singkawang. Materi ini diangkat di tengah upaya untuk “menjadi satu”, gerakan oikoumene dihadapkan pada tantangan-tantangan yang muncul dari dalam dan dari luar kekristenan.

Sesi Hubungan Antar Iman juga akan menjadi perhatian dalam Rakerdal ini. Disampaikan bahwa Indonesia mempunyai keunikan karena kebinekaan yang menjadi kekuatan bangsa. Pada saat yang sama kebinekaan yang ‘terberikan’ itu sering diganggu dengan gerakan-gerakan yang intoleran, dlsb.

Sesi Krisis Kemanusiaan menjadi bahasan yang akan digelontorkan dalam Rakerdal. Disebutkan bahawa salah satu masalah besar kemanusiaan yang dihadapi bangsa Indoneia adalah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dialami oleh Pekerja Migran Indonesia. Tahun 2020-2023 TPPO pada PMI mengalami peningkatan, tercatat ada 1800 kasus.

Sesi lainnya yang menjadi fokus adalah Gereja Menghadapi Pemilu. Tujuannya adalah bukan untuk membawa gereja pada dunia politik praktis sebagaimana dipahami oleh kalangan umum, tetapi untuk membawa sikap-sikap kritis dan konstruktif bagi peran gereja mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kehadiran warga gereja.

Baca juga  Salam Hangat Gubernur Anies Kepada Peserta PST 2022: Semoga Jadi Ajang Evaluasi dan Refleksi

Yang tak kalah menarik adalah sesi Krisis Lingkungan Hidup. Krisis Lingkungan Hidup saat ini dapat dilihat dari dampak dari perubahan iklim pada akhir abad ke-21 lebih berada khusus di wilayah Pasifik dan Samudera Hindia, termasuk Indonesia.

Di Sesi terakhir akan dipaparkan materi soal Krisis Ketahanan Pangan. Disebutkan, Dunia sedang dalam krisis, salah satunya karena pandemi Covid-19 dan perubahan iklim, yang mengakibatkan adanya keterancaman ketersedianan
pangan. Dampaknya adalah harga-harga komoditas dunia yang naik.

Bagi warga jemaat atau Mupel yang membutuhkan informasi menyangkut Rakerdal ini dapat menghubungi Kontak Person:

Pdt Herlin L Kunu 0812-1382-4682
Pdt Yoel Rampengan 0812-8840-7899
Pdt John Temar 0821-8887-2220
Pdt Immanuel Nugroho 0812-8001-8376

/fsp

Share :

Baca Juga

Germasa

Olly Dondokambey Ketua Panitia HUT ke-75 GPIB: Saya Undang Semua Jemaat

Germasa

GPIB Zebaoth Bogor: Dari Berbagi Parcel Lebaran, Kunjungan Ke Pesantren dan Buka Bersama

Germasa

Arahan MS GPIB Sikapi Kontestasi 2024: Tahan Diri, Jangan Mengatasnamakan GPIB

Germasa

GPIB Deklarasikan Dukungan Terhadap Ibu Kota Nusantara Di Titik Nol

Germasa

Masih Saja Ada yang Usil: Ahmadiyah, GPdI dan GKIN Dilarang Beribadah  

Germasa

Relasi Lintas Agama Harus Terus Digaungkan dan Dikerjakan, Vikaris Karen Puimera: Rekonsiliasi

Germasa

MAKNA Bulan GERMASA GPIB 2024 Di Banjar Baru, Kalsel

Germasa

Lukman Hakim Saifuddin: Perbedaan Itu “Given”, Itu Keniscayaan, Itu Kehendak Tuhan