JAKARTA, Arcus GPIB – Siapapun dia dalam satu persekutuan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri. Persekutuan dibangun bukan karena kehebatan seseorang, gereja berdiri karena karunia Tuhan yang melibatkan semua pihak.
“Selalu saya mengingatkan presbiter tidak bisa bekerja sendiri tanpa didukung semua pihak,” ungkap Pdt. Junis Sany Zebua dalam khotbahnya di Ibadah Keluarga di GPIB Cupuwatu, yang disiarkan lewat youtube Rabu, 27 April 2022.
Menurutnya, karunia yang dihadirkan Tuhan itu harusnya bertujuan memuliakan Tuhan tetapi kebanyakan dari gereja, kebanyakan dari jemaat, presbiter mencari kemuliaan dirinya.
“Ini yang harus kita ingat. Kalau gereja berdiri dengan menghadirkan kemuliaan diri, cepat atau lambat, akan menjadi seperti jemaat Korintus,” kata Pdt. Junis
“Kita bukan orang hebat, kita bukan orang potensial dalam pelayanan ini, tetapi kita harus ingat yang membuat kita hebat, yang membuat kita potensial, itu karena Roh Allah yang hadir dalam diri kita.”
Gereja bertumbuh karena kebersamaan semua pihak dari karunia yang berbeda-beda, tetapi karunia yang berbeda-beda untuk memuliakan Tuhan, bukan memuliakan diri.
“Karunia dihadirkan karena satu Roh, yaitu Roh Allah, bukan karena kita hebat, bukan karena kita punya segalanya. Kalau Roh Allah hadir dalam setiap karunia kita, pasti dampaknya akan membuat gereja itu makin maju.”
Lebih jauh disampaikan Pdt, Junis, karunia yang ada dalam diri bisa diambil Tuhan. Jadi gunakanlah karunia Tuhan untuk membangun yang baik dalam diri sebagai persekutuan supaya pada akhirnya nama Tuhan ang dimuliakan.
Senada dengan Pdt. Junis, Pdt. Ronald Octavian Rampala, S.Th, dalam Ibadah Keluaga di GPIB Bethel Tanjungpinang mengatakan: “Kita ini orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan menuju kepada terang Tuhan yang ajaib, jadi tidak ada seorang pun yang sempurna kecuali karena Tuhan.”
“Tidak ada seorangpun yang hebat, semua karena kemuliaan Tuhan. tidak ada seorang pun yang lebih dari yang lainnya, karena kita tahu siapa kita? Dan kalau kita bisa ada sebagaimana adanya kita ini semua karena kasih karunia Tuhan.”
“Tuhan memberikan kita karunia-karunia, dan setiap orang karunianya berbeda tetapi harus diingat bahwa karunia-karunia itu bukan karena kehebatan kita, bukan karena kita pantas dan layak. tetapi karunia-karunia itu kita terima karena kasih karunia Tuhan.” /fsp