MEDAN, Arcus GPIB – Soal besaran stipendium masih menjadi persoalan di jemaat Itu dirasakan dari beberapa pertanyaan yang disampaikan peserta. Peratuaran Penatalayanan Majelis Jemaat (PPMJ) juga menjadi perhatian peserta Pembinaan PHMJ dan BPPJ Mupel Sumut-Aceh Sabtu (27/05/2023).
Menyikapi hal tersebut, narasumber Penatua Victor Pangkerego, Bendahara I Majelis Sinode menjawab tuntas semua pertanyaan-pertanyaan. Termasuk pertanyaan soal barang dan jasa.
“Status harta milik harus dilaporkan secara periodik baik penerimaan maupun pengeluaran. Ini bagian yang tidak terpisahkan dari perbendaharaan GPIB,” tutur Victor dengan moderator Pendeta Wiwik Christiani, Pendeta Jemaat GPIB Immanuel Medan.
Sesi bina yang diselenggarakan di gedung Alfa Omega GPIB Immanuel Medan juga menyinggung soal pengeluaran yang lebih besar yang terjadi di jemaat. Menurut Victor, perlunya dibuatkan skala prioritas yang dibuat Bersama-sama tim kerja dan harus disepakati secara Bersama. Untuk itu dibutuhkan kecakapan Bendahara dan Ketua IV di jemaat.
“Untuk stipendium harusnya disepakati secara Bersama. Majelis Sinode tidak dapat menetapkan itu secara sentral. Karena jemaat A dan B berbeda kemampuan,” tutur Victor.
Pemberian aplikasi keuangan secara gratis kepada jemaat disambut antusias peserta Pembinaan PHMJ dan BPPJ Mupel Sumut-Aceh ini sembari berharap ditindaklanjuti dengan pembinaan-pembinaan untuk bisa menjalankan aplikasi keuangan.
“Iya, untuk aplikasi keuangan akan ada TOR yang menyertai,” kata Victor menjawab pertanyaan peserta.
Dikatakan, sistem pengelolaan keuangan GPIB adalah terpusat, terbuka dan seimbang dan ada pengawasan yang baik. /fsp