JAKARTA, Arcus GPIB – Perhelatan akbar HUT ke-25 Tahun ”Gita Bakti” punya makna sukacita bagi warga GPIB pada umumnya. Itu karena GPIB semakin memiliki bobot layan teologis atas hadirnya buku Nyanyian ”Gita Bakti” yang dari waktu ke waktu terus diperlengkapi.
Ungkapan sukacita itu diwujudkan Sandra Sambuaga, Ketua Panitia HUT ke-25 Gita Bakti. Rangkaian acara dirancang sangat mengena terhadap apa yang ingin dicapai. Ada forum Semiloka di dua tempat dan diakhiri dengan pagelaran Konser Gita Bakti yang tidak tanggung-tanggung mengambil lokasi bergengsi di JS Bach Recital Hall Menara Calvin RMCI, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Tim Kerja sukses menata acara dari Semiloka hingga Konser Gita Bakti.

Pemberian karangan bunga sebagai apresiasi terhadap komponis.
Karya spektakuler sosok Sandra Sambuaga dan Tim Kerja patut diacung jempol. ”Yach, ini baru pertama kali kita buat,” tutur Sandra kepada Frans S. Pong, Pelaksana Redaksi Arcus GPIB disela-sela acara Konser Gita Bakti, Sabtu 31 Agustus 2024.
Dalam wawancaranya ia mengatakan, sangat mengharapkan Gita Bakti menjemaat ke seluruh jemaat GPIB dan terus menggunakan lagu-lagu Gita Bakti dalam peribadahan.
Tujuan Gita Bakti dibuat, kata Sandra, untuk mendidik dan mengajarkan kepada jemaat menyanyi dengan baik dan benar, menyanyi memuji Tuhan sembari mewujudkan Pelayanan dan Kesaksian.
”Biarlah melalui Gita Bakti orang terberkati. Bukan hanya kita terberkati dengan lagu orang lain tetapi lagu kita juga bisa memberkati orang banyak, sehingga melalui semua itu nama Tuhan dimuliakan,” ucap Sandra.

Sentuhan etnik selalu menarik, salah satu peserta tampil dengan kostum etnik dayak.
Menjawab pertanyaan Arcus GPIB, bagaimana apresiasi peserta yang datang ke konser? Semua merasa senang karena ini merupakan Konser Pertama setelah 25 tahun Gita Bakti diterbitkan.
”Jadi betapa senangnya mereka dan berharap akan ada konser-konser yang lainnya pada tahun-tahun mendatang,” tandas Sandra. Apresiasi juga datang dari keluarga-keluarga komposer karena karya-karya mereka dinyanyikan ditengah-tengah jemaat saat beribadah.

Konser semakin menarik memadukan syair dengan sentuhan kehidupan nyata tantang duka si miskin.
”Keluarga-keluarga komposer pun merasa bangga, mereka melihat bahwa karya-karya mereka pun dipakai dan digunakan ditengah-tengah jemaat untuk beribadah,” tutur Sandra.
Tidak ada yang sia-sia, kerja keras Sandra Sambuaga dan Tim Kerja membuahkan hasil maksimal. Kepeduliannya terhadap Gita Bakti dientaskan dalam dua event dan Konser Gita Bakti.
Pertama, event Semiloka di GPIB Paulus Jakarta Sabtu, 06 Juli 2024 dan Semiloka di GPIB Jemaat Effatha Jakarta Sabtu, 03 Agustus 2024.
Semiloka tersebut merupakan kegiatan pembinaan bagi para anggota Komisi Teologi dan Persidangan Gereja, Praktisi Musik Gereja, Tim Multi Media, PHMJ, Pengurus Pelkat serta mereka yang terkait dengan peribadahan baik Minggu maupun Pelkat dan lainnya.

Komposer Godlief Soumokil: “Mengangkat kembali kualitas paduan suara GPIB.”

Peserta konser dalam lagu dan gerak, menyajikan kualitas bernyanyi.
Sebanyak tiga materi disampaikan dalam Semiloka tersebut yakni Pemahaman dan Mengelola Ibadah oleh Pendeta A. Ruben Persang, Menata Nyanyian dan Musik dalam Ibadah Gereja oleh Michelle Hetharia dan Ibu Dyonesia Siahaan-Kembuan, serta Multi Media Ibadah di Gereja oleh Diaken Arthur Teesen.
Kedua, event Konser Gita Bakti Sabtu 31 Agustus 2024 di JS Bach Recital Hall Menara Calvin RMCI, Jakarta milik pengusaha Ps. Stephen Tong.
Konser menampilkan Bethesda Choir, Serafim Choir Jatipon, PS Anak Filadelfia, PS PKLU Filadelfia, PS Teruna Nazareth, Nafiri Choir Paulus, PS Anak dan Teruna Karunia, PS Gita Bakti. Konser Gita Bakti dibagi kedalam dua penampilan. Penampilan I pukul 16.00 wib dan Penampilan II pukul 18.30 wib.
Komposer Godlief Soumokil dalam kesempatan itu mengatakan, konser ini mengangkat lagu-lagu tradisional, lagu-lagu komponis tradisonal dan 8 paduan suara yang kita saksikan dengan penampilan yang sangat memukau dari setiap paduan suara dan kita sungguh memberi apresiasi kepada mereka.
Artinya paduan suara-paduan suara GPIB ketika ditantang untuk bernyannyi dengan baik mereka ternyata bisa bernyanyi dengan baik
Tujuan dari acara ini justru mengangkat kembali kualitas paduan suara GPIB dan juga ini memperkenalkan lagu dan cara menyanyikan lagu di Gita Bakti.
Saya berharap konser ini punya dampak yang besar khususnya bagi Gita Bakti kedepan dan khususnya bagi paduan suara yang ada di GPIB.
Selain lagu-lagu karya Godlief Soumokil, ada 7 lagu-lagu komponis yang dilibatkan dalam Konser Gita Bakti di JS Bach Recital Hall Menara Calvin RMCI, Kemayoran malam itu. Mereka adalah Rudolf Richard Pantou, Celsius Akwan, Pendeta Syntiche Pattinaya-Dethan, K. Lalopua, M. Karatem, Pendeta H. D. Matulapelwa dan J.M. Malessy.
Konser berlangsung semarak, masing-masing peserta menampilkan kepiawaian bernyanyi dengan baik dan benar dan pada akhir acara sebagai aprasiasi panitia terhadap komponis dilakukan penyerahan Karangan Bunga dan buku Gita Bakti terbaru kepada Komponis yang hadir atau yang diwakili keluarga. /fsp