TENGERANG, Arcus GPIB – Mengangkat semangat ”Nusantara Bermazmur” GPIB Jurang Mangu Tangerang menggelar aneka pujian etnik yang dilakukan di Gedung PKN Stan Bintaro, Sabtu (01/02/2025).
Acara yang dipandu Efra Lythania Hutapea dan Tiar Nababan berjalan lancar menampilkan corak daerah bahkan drama dikemas dengan sentuhan kostum etnik-etnik daerah. Sentuhan etnik semakin kuat manakala musik tradisional Jawa, Gamelan, dari Gereja Kristen Jawa (GKJ) Nehemia melantunkan tembang-tembang pilihan memuji sang Khalik.

Personel Pemeran drama 5 Gadis Bijak dan 5 Gadis Bodoh, semarakkan Nusantara Bermazmur.

Gamelan GKJ Nehemia in action dengan beberapa tembang pujian.
Dijajaran sofa depan tampak para tamu dan undangan dan Ketua Majelis Jemaat GPIB Jurang Mangu, Pendeta Yessy Hutapea, mantan Ketua STFT Jakarta Pendeta Prof. Joas Adiprasetya, Perwakilan Brimob Kombes Pol Wahyu Widiarso dan Ketua V Penatua Stephen Suwu.
Permainan musik kolintang dari GPIB Gideon Kelapa Dua dengan pujiannya semakin memberi pesan kekayaan bumi Nusantara dengan berbagai etnik.
Pengisi-pengisi acara di Nusantara Bermazmur sangat menghibur antara lain Ukulele dari anak-anak Brimob sektor Pelayanan Daud GPIB Gideon Kelapa Dua Depok, musik Tagading Batak pimpinan Tagor Gultom dan penyanyi cilik Theresia Hutapea juga ada Kezia Hutagalung.
Semarak Nusantara Bermazmur juga menghadirkan Filadelfia Conggregation Choir.

Etnik Dayak pukau hadirin lewat tari

Tim GPIB Filadelfia Bintaro turut serta meriahkan malam dana Nusantara Bermazmur.
Lewat sentuhan lighting panggung terkadang merona cerah bahkan gelap, menghantar lima gadis bijaksana memainkan drama di panggung disusul lima gadis bodoh berjalan perlahan dari arah hadirin menuju panggung sembari membawa lentera.
Sentuhan kedaerahan tidak hanya pada kostum tapi juga logat para pemain drama dari Lima Gadis Bijaksana dan Lima Gadis Bodoh kental menggunakan bahasa daerah, antara lain Batak, Manado, Ambon, Dayak dan beberapa bahasa daerah lainnya. Pesan drama ini menjadi pesan dalam rangka menyambut HUT ke 5 GPIB Jurang Mangu tgl. 2 Februari 2025.

KMJ Yessy Hutapea menyerahkan lukisan yang dilelang kepada Artis Once Mekel.

Paduan suara anak-anak dalam sentuhan etnik bersukacita menaikkan pujian.
Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Jurang Mangu Pendeta Yessy Hutapea kostum daerah Aceh, dominan merah memberi kesan kuat semangat menata pelayanan, mengusung potensi warga jemaat melalui kesenian musik, suara, lukisan yang bersinergi bersama panitia yang sehati sepikir, PHMJ serta seluruh warga jemaat di GPIB Jurang Mangu yang membutuhkan bantuan dana yang antara lain untuk penyelesaian pembangunan ruang Pelkat dan pengadaan pastori
Pujian daerah Maluku ”Api injil Terus Manyala” menyemangati tamu dan undangan serta jemaat GPIB Jurang Mangu yang hadir di malam dana tersebut yang dirangkai dengan penjualan beberapa lukisan dan bazaar.

Ketua V PHMJ GPIB Jurang Mangu Dkn. Stephen Suwu menyampaikan sambutan.

Artis Maysha Jhuan Sirait menaikkan lagu-lagu pujian.
Yang luar biasa dari event tersebut menggiring kehadiran sosok artis Once Mekel penyanyi sekaligus politisi yang kini duduk di Komisi X DPR RI dan artis Maysha DJhuan Sirait yang menaikkan lagu-lagu penyembahan. Kedua artis ini mampu menghipnotis tamu dan undangan yang hadir.
“Lagi, lagi, lagi,” teriak hadirin saat Once Mekel menyudahi pujiannya. Tak ayal, merasa didaulat untuk bernyanyi lagi, Once pun menyanyikan beberapa lagu sembari menantang hadirin untuk berdonasi untuk pembangunan sarana peribadahan di GPIB Jurang Mangu.
Tantangan Once terjawab, cukup banyak tamu dan undangan yang memberikan apresiasi dana kepada panitia Pembangunan Gedung pelkat dan pastori di GPIB Jurang Mangu.
Once Mekel dalam kesempatan itu membeli satu lukisan seharga Rp10 juta untuk didonasikan kepada GPIB Jurang Mangu.
Malam dana Nusantara Bermazmur yang dilayani Pendeta Prof. Joas Adiprasetya, Th.D., pendeta GKI dan mantan Ketua STFT Jakarta ini berharap GPIB Jurang Mangu untuk melakukan hal yang esensial, yang subtansial, yang hakiki, buang yang asesories.
“Dalam semangat Kristus yang akan datang, mari berjaga-jaga, kembali yang esensial. Saya beharap ketika kita melakukan Nusantara Bermazmur untuk pengadaan dana GPIB Jurang Mangu harus didukung,” tutur Pendeta Joas yang juga turut berdonasi dalam pengadaan sarana Palkat.
Dalam renungannya, Pendeta Joas juga mengulik keberadaan gereja pada umumnya antara lain GKI maupun GPIB.
“Apa bedanya GPIB Jurang Mangu dengan klub sosial, dengan Partai Politik, dengan organisasi sekuler, seringkali tidak ada bedanya,” kata Joas.
Yang membedakan gereja dengan yang lainnya, tutur Joas, didalam gereja dosa diakui, didalam gereja orang bergantung kepada Tuhan.
Ketua V PHMJ GPIB Jurang Mangu, Diaken Stephen Suwu dalam sambutannya di acara penggalangan dana Nusantara Bermazmur mengatakan, GPIB Jurang Mangu saat ini mendambakan sebuah pastori untuk tempat tinggal pendeta.
”Kerinduan besar GPIB Jurang Mangu untuk memiliki Pastori sebagai tempat kediaman Pendeta, Ketua Majelis Jemaat yang ditempatkan oleh Majelis Sinode,” katanya.
Diaken Stephen yang juga Koorbid Komunikasi Dept. Inforkom dan Litbang Majelis Sinode mengapresiasi kerja luar biasa dari tim kerja, para pengisi acara serta tim pemusik.
Menurutnya, semua hal-hal baik yang terjadi maupun bila ada hal yang kurang pas termasuk juga mungkin dari Majelis Jemaat dan PHMJ, sejatinya ada dalam kerangka saling melengkapi.
”Untuk itu, mari saling memahami juga memaafkan. Hal tersebut adalah bagian dari proses menuju kesempurnaan dan pendewasaan iman, sehingga acara Nusantara Bermazmur dapat terselenggara dengan baik,” kata Diaken Stephen.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran, attensi serta berkat yang disalurkan oleh para tamu yang hadir di acara Nusantara Bermazmur, diantaranya juga hadir Pdt.(em). J.W.Ch. Sompotan selaku BPMS GPIB
Dikatakan, GPIB Jurang Mangu dalam HUT ke 5 memiliki 2 Sekpel, Galilea dan Sion dengan jumlah kira-kira 110 KK. Dalam tuntunan Tuhan ke depan, selain jumlah warga yang diharapkan terus bertambah, adalah juga momentum bersyukur atas Gedung Serba Guna yang sudah selesai pembangunannya dan dalam waktu dekat akan diserahterima dari kontraktor.
Ketua Panitia Nusantara Bermazmur, Teofilus Jacob yang mengenakan kostum ala Jawa menyatakan rasa syukurnya atas terselenggaranya Nusantara Bermazmur yang melibatkan cukup banyak peserta termasuk artis-artis seperti Maysha Jhuan Sirait dan once Mekel.
“Terimakasih untuk semua dukungan dari donatur, pengisi acara dan tim musik hingga terselenggaranya Nusantara Bermazmur,” kata Teofilus. /fsp