Home / Germasa

Kamis, 13 Oktober 2022 - 15:15 WIB

Soal Meme Candi, Kemenag Tegaskan Tidak Ada Intervensi di Kasus Roy Suryo

Foto: Tirto.id

Foto: Tirto.id

JAKARTA, Arcus GPIB – Juru Bicara (Jubir) Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie menegaskan bahwa pihaknya tidak punya kepentingan untuk mengintervensi kasus Roy Suryo.

Laman Kemenag Kamis (13/10/2022) melansir sebagaimana disampaikan Anna Hasbie bahwa secara institusi, Kemenag tidak berkepentingan intervensi kasus Roy Suryo.

“Soal oknum yang disebut pengacara, ungkap dan buktikan saja kebenarannya,”  kata Anna merespons pernyataan pengacara Roy Suryo, Pitra Romadoni Nasution, yang menyebut ada oknum Kemenag yang meminta kliennya mengaku bersalah.

Jajaran Kementerian Agama, kata Anna, bahkan tidak pernah menjadikan kasus Roy Suryo sebagai bahan diskusi atau pembicaraan. Ditegaskan, masih banyak tugas Kemenag yang harus diselesaikan, baik pada aspek pendidikan agama dan keagamaan, maupun peningkatan kualitas kehidupan umat beragama dan kerukunan.

Baca juga  Mereka Tentang Kristen Progresif: “Ini Bukan Barang Baru”

Sebagaimana diketahui, perjalanan proses hukum Roy Suryo berkaitan dengan kasus meme stupa Candi Borobudur yang dimiripkan dengan gambar Presiden Jokowi. Persoalan itu menjadi polemik ketika foto stupa candi Borobodur mirip Presiden Jokowi diunggah oleh Roy Suryo melalui akun Twitternya, @KMRTRoySuryo2.

Laman rmol.id/amp/2022 Kamis (13/10/2022) menyebutkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut kini menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Barat atas kasus unggahan meme stupa mirip Presiden Joko Widodo. Roy Suryo dijerat dengan tiga pasal.

“Kami mendakwakan dalam bentuk dakwaan alternatif pertama Pasal 28 ayat 2 Juncto pasal 45 A UU No 19/2016 tentang perubahan UU 11 tentang ITE. Dakwaan kedua itu Pasal 156A UU Hukum Pidana atau ketiga pasal 15 UU 1/946 tentang peraturan hukum pidana,” kata  JPU Tri Anggoro.

Baca juga  Arahan MS GPIB Sikapi Kontestasi 2024: Tahan Diri, Jangan Mengatasnamakan GPIB

Dakawaan ini, kata Tri, lantaran perbuatan Roy Suryo dianggap telah menyebarkan informasi tidak benar terkait kenaikan harga tiket Candi Borobudur dan tidak memiliki kapasitas menjelaskan makna stupa pada Candi Borobudur.

Adapun dengan dakwaan pasal 156A UU Hukum Pidana lantaran Roy Suryo dianggap melukai perasaan atau perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap agama yang dianut di Indonesia.

“Ketiga Roy Suryo didakwa melanggar Pasal 19 UU 1/1946 lantaran dianggap menyiarkan kabar tidak pasti atau kabar berlebihan atau yang tidak lengkap bahwa kabar demikian akan mudah dapat menerbitkan keonaran di kalangan rakyat,” kata Tri.

Atas tiga pasal yang didakwa tersebut, Roy terancam hukuman lima tahun kurungan penjara. /fsp

Share :

Baca Juga

Germasa

Buka Puasa Bersama Pdt. P.K. Rumambi: Harus Sinergi, Prof: Dede Rosyada: Negara Serius

Germasa

Sholat Ied Disekitaran Gereja Koinonia: Romantisme Kerukunan Beragama

Germasa

Puasa, Ada yang Mempertanyakan Masihkah Relevan? Apa Kata Dosen Ini….

Germasa

SEMILOKA BANDUNG Hasilkan Skenario Membangun Gereja Ramah Demokrasi

Germasa

Ini Kata Menag Soal Moderasi Beragama: Kembalikan Agama ke Fitrahnya

Germasa

KH Yahya Staquf Terpilih Ketua Umum PBNU, Pdt, Manuel E. Raitung Minta Mupel-mupel Bangun Kemitraan Religi

Germasa

Berharap Sidang Raya Toraja Sukses, PGI Gelar Doa Bersama di GPIB Paulus

Germasa

Perluas Program Bea Siswa, RI dan AS Tandatangani MoU Fulbright