JAKARTA, Arcus GPIB – Yesus adalah dasar bangunan, harus menjadi dasar seluruh bangunan kehidupan dalam berbagai aktivitas. Jangan pernah membuang Yesus sebagai batu hidup.
Demikian penegasan Pdt. Sealthiel Isaak dalam renungannya Selasa (08/11/2022) mengangkat tema “Dipergunakan Sebagai Batu Hidup” mengurai Firman Tuhan dari I Petrus 2:4-8.
“Membuang Yesus, kita akan kehilangan segala-galanya. Semua bangunan yang tidak dibangun diatas dasar Yesus, pasti akan rubuh. Sebagai persekutuan, imamat yang rajani, kita harus terus memberitakan karya Allah yang besar bagi dunia,” tutur Pdt. Sealthiel.
Tetaplah di dalam Dia batu hidup sejati, agar hidup menjadi batu hidup yang bermakna, menjadi berkat bagi sesama dan dunia.
“Ditengah dunia yang penuh dengan tantangan, kita dipanggil menjadi alat dalam tangan-Nya. Diatas dasar Yesus sebagai batu penjuru, batu hidup sejati, dalam keanekaragaman karakter dan karunia-karunia yang Tuhan berikan kita diutus untuk bersaksi dan melayani.”
Untuk itu, hidup harus terus melekat pada Yesus. Lepas dari Yesus, tidak menjadi batu hidup lagi, tapi batu yang mati. Yesus batu penjuru utama, yang dipilih dan dihormati di hadirat Allah. Namun batu utama itu, dibuang oleh tukang-tukang bangunan.
“Dialah Batu Hidup Hidup kita ditebus-Nya dengan darah yang mahal. Oleh karya-Nya, hidup kita dibarui-Nya. Oleh Dia dan karena Dia, kita menjadi batu hidup.”
“Allah menyelamatkan kita menjadi batu hidup bagi pembangunan rumah rohani. Sebagai batu hidup, kita disusun satu dengan yang lain, menjadi persekutuan yang melayani, “imamat kudus”, untuk mempersembahkan persembahan yang berkenan kepada Allah.” /fsp