JAKARTA, Arcus – Virus Covid Omicron XBB diduga menjadi penyebab lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada November 2022 ini. Omicron XBB kini menjadi subvarian yang diwaspadai karena penularannya yang disebut lebih cepat dibanding varian lain. Jumlah kasus Covid-19 per Kamis (17/11) mencapai 7.822 kasus.
Data real time Worldometers pada Jumat (18/11) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:
Total kasus positif: 641.763.345,
Total pasien sembuh: 621.222.305
Total korban meninggal: 6.620.975
Gejala yang dialami ketika dinyatakan positif Covid-19 Omicron XBB seperti dijelaskan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, seperti dikutip laman Covid19.go.id, yaitu;
- Demam
- Batuk
- Kelelahan
- Nyeri Otot
- Anosmia
- Diare
“Gejala yang ditimbulkan dari Covid-19 sub varian XBB ini mirip dengan gejala COVID-19 pada umumnya, mulai dari demam, batuk, kelelahan, nyeri otot, anosmia hingga diare,” tuturnya. Gejala Omicron XBB lain yang mungkin muncul adalah kelelahan ekstrem, sesak napas, kehilangan bau dan rasa.
Dokter Ronald Rotinsulu yang bertugas di RSUD Ratu Zalecha Martapura, Kabupaten Banjar juga menjelaskan pada Arcus, harus kembali menjalankan prokes dengan standar yang ditentukan. “Saat ini memang sudah banyak yang mulai kendor dengan prokes, maka kembali jalankan prokes sesuai aturan seperti gunakan masker dan jaga kesehatan,” katanya.
Angka yang positif kata dr. Ronald yang merupakan Diaken di gerejanya, hingga Kamis (17/11) sudah tembus 7000 lebih kemarin. “Artinya kita jangan lengah. Memang kebanyakan diderita bagi yang komorbid meski sudah vaksin. Namun jika kondisi kita lemah karena cuaca saat ini dan kurang istirahat dapat mudah terkena,” terangnya.
Hal yang sama juga diingatkan Ketua I Majelis Sinode GPIB Pdt. Marthen Leiwakabessy, bahwa keputusan MS lewat Satgas masih tetap sama bahwa pandemi ini masih terjadi dan warga diimbau tetap taat prokes. “Itu sebabnya kami akan serukan kembali lewat surat yang dikeluarkan Satgas Covid Sinodal sebagai pengingat bahwa keputusan kami masih tetap sama bahwa pandemi ini belum berakhir sehingga warga GPIB tetap jalankan prokes,” katanya.
Pdt. Marthen juga mengingat, banyak jemaat-jemaat yang mulai mempersiapkan perayaan Natal dan Tahun baru agar tetap mentaati prokes. “Ya imbauan kami akan dikeluarkan untuk hal ini sehingga kita tetap waspada saat ibadah Natal dan Tahun baru nanti,”ujarnya. (lip)