Home / Diakonia / Pelkes

Senin, 6 September 2021 - 18:10 WIB

dr. Raymond Runtu: Ternyata WFH Lebih Melelahkan

Foto dokumentasi pribadi dr Raymond Runtu,, berdasi merah dalam suatu kesempatan pelayanan.

Foto dokumentasi pribadi dr Raymond Runtu,, berdasi merah dalam suatu kesempatan pelayanan.

SURABAYA, ArcusGPIB.com – Kemudahan dalam berkomunikasi saat ini bisa jadi sudah sampai pada fase yang sangat luar biasa. Hitungan detik orang sudah dapat melihat apa saja informasi yang dibutuhkan. Dan tidak hanya satu dua cara, berbagai aplikasi menawarkan fasilitas, dari berkomunikasi mainstream ataupun dengan cara-cara digital  semua ada dalam ponsel atau perangkat komunikasi, tergantung jari-jemari tangan mau pilih aplikasi yang mana.

Apalagi di era pandemic ini, orang pada umumnya sangat membutuhkan aplikasi-aplikasi yang berkualitas kaitannya dengan work from home (WFH). Cukup banyak aplikasi yang tersedia, tinggal pilih saja mau pakai yang mana.

Baca juga  GPIB PEDULI Nias Utara, Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir

Seperti yang disampaikan dr. Raymond Runtu, di w.a grup TEAM PELKES GPIB, mengutip apa yang dilansir Harian Kompas, aplikasi penyedia layanan konferensi daring kini menjadi “makanan” sehari-hari seperti zoom, google meet, webex meet dan masih banyak lainnya sudah sangat akrab digunakan dalam keseharian karena WFH.

Semua ini telah menjadi agenda keseharian, terkadang lebih dari satu pertemuan daring harus diikuti bahkan waktunya bisa secara bersamaan. Hanya saja, menurut dokter yang berdomisili di Mupel Jatim ini, ada ekses lain yang ditimbulkan dari WFH  dengan pemanfaatan aplikasi-aplikasi ketimbang pertemuan di kantor sebagaimana biasanya melalui pertemuan onsite atau tatap muka.

Baca juga  Jauh dari Gaya Feodalistik, Ketua I Sinode GPIB Bezuk Karyawan yang Sakit

Yang pasti bekerja WFH, bisa menjadi tidak mengenal waktu dan batasan, jam kerja juga menjadi tidak jelas.  Akibatnya, akan sangat melelahkan, belum lagi harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang ada di rumah.

Sebuah hasil penelitian pada 2020 membuktikan adanya dampak kesehatan dari banyaknya pertemuan virtual WFH, sebanyak 58 persen  responden mengaku mengalami nyeri leher, 56 persen mengalami nyeri bahu, dan 56 persen mengalami nyeri punggung.

Tidak hanya itu, Sebagian responden juga mengalami penurunan kualitas tidur, peningkatan konsumsi alkohol, dan diet atau pola makan tidak sehat. /fsp

 

 

Share :

Baca Juga

Pelkes

GPIB dan Jaringan Safe Migran Batam Kerja Sama, Romo Paschall: Masalah Akut Menghantui

Diakonia

UGAHARI Melepaskan Diri Dari Kesulitan, Steven Tunas: Tidak Usah Banyak Gaya

Pelkes

Sukses Menata Petani, Ir. Libyanto, MBA: Saya Ingin Berkontribusi untuk Pelkes di UP2M

Pelkes

Duet Dokter Perempuan Di Baksos Pengobatan Di Safari Pelkes Lampung Utara, Siapa?

Diakonia

YADIA GPIB Bertandang Ke Panti Asuhan Zebaoth, Empati Humanis

Pelkes

Workshop PMKI Batam, Hotman Hutapea Siapkan Lahan 6000 Meter Bangun Panti Jompo

Pelkes

Analisis Tanda-tanda Zaman, Pdt. John D. Sihite: Syalom Harus Kita Wujudkan

Diakonia

Sekecil Apapun Itu, Tetaplah Berbuat, Meski Tidak Dihargai