LAMPUNG UTARA, Arcus GPIB – Ibadah Penyegaran Iman dengan pengkhotbah Pendeta John D. Sihite, M.A menguatkan warga jemaat yang hadir memenuhi ruang ibadah GPIB Petra Lampung Utara, Kamis (01/06/2023).
Khotbah yang disampaikan dalam rangka Safari Pelkes sangat menantang warga jemaat untuk semakin memantapkan diri dalam pelayanan-pelayanan gerejawi yang diuraikan melalui visi dan misi untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan sebagaimana ditetapkan dalam program Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka Panjang.
“Ini strategi GPIB melaksanakan Tugas dan Panggilan gereja,” tutur John Sihite mengutip Firman Tuhan Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Pdt. Marthen Leiwakabessy dan Pdt. John Sihite bersama pelayan bertugas dalam ibadah Penyegaran Iman
Dikatakan, misi itu hubungan antara manusia dengan manusia, relationship satu dengan yang lain. Allah memanusiakan manusia satu dengan yang lainnya agar manusia dapat hidup berdampingan satu dengan yang lainnya.
“Pelkes adalah apa yang telah dibuat Yesus pada masa lalu yang dikerjakan gereja sekarang,” tandas Sihite.

Pemandu lagu Joy Ririhena-Tobing dan Diana Johannes
Karena itu, untuk mencapai apa yang sudah ditetapkan, gereja butuh penggerak atau dynamo. Melalui itu, ada kekuatan, ada kuasa untuk mencapai tujuan sebagaimana yang dilakukan. “Bulan Pelkes tidak hanya bersafari tetapi untuk menilai program berskala sinodal,” ungkap Sihite. Dikatakan, persekutuan orang percaya, harus ada kuasa Roh Kudus.
Gereja, kata Sihite, tidak boleh melakukan apa yang tidak dilakukan Yesus. Khotbah di Bukit adalah pendidikan dapat dipakai untuk mencerdaskan gereja dan bangsa.

Warga Jemaat antusias mengikuti Ibadah Penyegaran Iman
Dalam kesempatan itu, Sihite mempertanyakan sejauhmana GPIB merealisasikan panggilannya dalam mencerdaskan warganya dan bangsa. Juga mempertanyakan peran GPIB di sektor pelayanan di sektor Kesehatan.
“Berikan mereka makan, Yesus tidak hanya berkhotbah. Lakukan apa yang dilakukan Yesus. Pelayanan dan Kesaksian adalah Misi. Marilah kita melihat tanda-tanda zaman yang harus dianalisis baik secara politik dan sosial,” kata Sihite.

Menghitung persembahan
Menurutnya, melakukan Pelkes adalah melakukan tanda-tanda zaman. Iman dan pengetahuan, harus berjalan Bersama. Pelayanan harus berpusat kepada gereja dan dunia. Jadi misi gereja harus berfokus kepada gereja dan dunia sebagaimana Ia datang untuk menyelamatkan dunia untuk mendatangkan syalom, mendatangkan damai sejahtera.
“Syalom harus kita wujudkan, kooperatif kepada siapapun,” kata Sihite menunjuk tema tahunan GPIB “Memberdayakan Warga Gereja Secara Intergenerasional Guna Merawat Jejaring Sosial dan Ekologis Di konteks Budaya Digital.”
Melaui tema tersebut, Sihite meminta gereja hadir untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan termasuk gereja-gereja yang akan dilembagakan. /fsp