Home / GPIB Siana

Kamis, 16 Maret 2023 - 13:03 WIB

Tidak Taat Memberi Persembahan Persepuluhan Tindakan Penipuan Terhadap Tuhan

Umat Tuhan di pospel Mupel Jabar I memberikan persembahan. Foto ilustrasi.Foto: Frans S. Pong, Arcus.

Umat Tuhan di pospel Mupel Jabar I memberikan persembahan. Foto ilustrasi.Foto: Frans S. Pong, Arcus.

JAKARTA, Arcus GPIB – Membawa persembahan persepuluhan dan persembahan khusus adalah salah satu hal yang dikehendaki-Nya.

Demikian terungkap dalam renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) Kamis, 16 Maret 2023 mengurai Firman Tuhan dari Maleakhi 3 : 6 -9 mengangkat tema: Merespon Kebaikan Tuhan Dalam Hidup Bersama.

Ketidaktaatan dalam memberi persembahan persepuluhan dan persembahan khusus ternyata dikategorikan sebagai sebuah tindakan penipuan terhadap Tuhan.

Umat diingatkan bahwa tindakan penipuan tersebut membuat mereka hidup dalam kondisi yang tidak wajar. Dikatakan ‘kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku’.

“Dia berjanji tidak akan berubah dan tidak melenyapkan kita, maka kita harus bertanggungjawab dalam meresponi janji-Nya. Firman Tuhan mengarahkan kita untuk meresponi kebaikan Tuhan dalam hidup bersama dengan cara kembali kepada kehendakNya. Dia yang memanggi! kita adalah setia.”

Baca juga  Gempa Cianjur, Tim CC Sinodal GPIB Terus Bergerak Memberi Pertolongan

Firman Tuhan pada saat ini diawali dengan sebuah pernyataan Tuhan tentang diri-Nya yang tidak akan berubah begitu juga dengan keberadaan bangsa Israel yang tidak akan lenyap. Pernyataan ini memperlihatkan komitmen Tuhan yang selalu menjaga bangsa Israel walaupun bangsa ini sejak zaman nenek moyangnya sudah menyimpang dari ketetapan Tuhan.

Kepada bangsa yang dari satu generasi ke generasi yang lain hidup dalam ketidaktaatan, Tuhan yang setia menyampaikan harapan-Nya dengan berkata kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu.

Baca juga  Art Deco dan Simbolisasi GPIB Bethel Bandung

Harapan dan ajakan Tuhan tersebut ternyata tidak direspon dengan baik, seperti orang yang tidak merasa bersalah mereka bertanya dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?

Lewat pertanyaan ini mereka seakan mau menyatakan tidak ada yang salah dalam kehidupan kami kenapa kami harus kembali? Dalam hal apa kami harus kembali?

Tuhan merespon pertanyaan ini dengan mengajukan bertanya bolehkah manusia menipu Allah? Umat langsung menanggapi dengan berujar dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?

Terhadap pertanyaan dengan tegas Tuhan menjawab : “Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus”. /fsp

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Tidak Ada yang Selamat, Pdt. Sealthiel Izaak: Berdoa Agar Mengalami Kemuliaan

GPIB Siana

Mengasah Talenta Agar Punya Nilai Plus, Inilah yang Mereka Lakukan Disela-sela Pekerjaan

GPIB Siana

Sukses Gelar Bimtek, Ini Harapan Peserta untuk Dept. Inforkom dan Litbang

GPIB Siana

Warga Jemaat GPIB Abraham, Yulius Selvanus Dilantik, Kini Retreat Di Akmil Magelang

GPIB Siana

Peserta Antusias Mengikuti Leader’s Meeting Dept. Inforkom dan Litbang Palembang

GPIB Siana

Bijaklah, Jangan Bodoh, Bijaksana Membantu Memahami Kehendak-Nya

GPIB Siana

MUPEL Banten Lakukan Penelitian “Survei Pertumbuhan GPIB”

GPIB Siana

Lima Personel Ditetapkan Sebagai Majelis Ketua, Pimpin Jalannya PST Medan