Saya rindu sekian lama kita mengangkat tema tentang digital, tapi kita masih berkutat pada pembuatan slide dan ibadah live streaming saja.
JAKARTA. Arcus GPIB – Banyak harapan terungkap dari Pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Program Kerja dan Anggaran (PKA) yang digelar di Kantor Majelis Sinode GPIB 25 – 27 Januari 2025.
Antusias perserta mengikuti Petatihan dan Bimtek ini sangat dirasakan. Itu terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan peserta, baik yang hadir secara daring maupun luring.

Peserta dan Narabina foto bersama usai Pelatihan dan Bimtek.
Peserta Dewi Mega, misalnya, dari GPIB Jemaat Karunia Ciputat berharap di era digital sekarang ini GPIB bisa memproduksi produk-produk tayangan versi GPIB guna menunjang pelayanan.
”Saya rindu sekian lama kita mengangkat tema tentang digital, tapi kita masih berkutat pada pembuatan slide dan ibadah live streaming saja. Masukan saja Pak, sudah saatnya di era digital sekarang ini GPIB bisa memproduksi produk-produk tayangan versi GPIB guna menunjang pelayanan di era digital,” tandas Mega.
Dalam kesempatan itu ia juga menanyakan soal pembuatan modul evaluasi dan bagaimana proses pelaporannya kepada gereja.
”Mau memastikan saja apakah pembuatan evaluasi itu dilakukan di tingkat PHMJ saja atau Korsek dan Majelis boleh melakukannya secara mandiri dan kemudian melaporan kepada gereja. Bagaimana jika pelaporan hasil evaluasi tersebut tidak terevaluasi atau tidak mendaptkan solusi yang baik dari gereja, apakah kegiatan-kegiatan lainnya masih dapat berjalan tanpa adanya evaluasi secara menyeluruh,” tanya Dewi.
Narabina dari Dept. Inforkom dan Litbang Bambang Prakoso Bidang Organisasi GPIB memarapkan materi Pedoman dan Mekanisme Penyusunan Program Kerja dan Anggaran (PKA) dan Jimmy Rumengan dari Bidang Informasi memaparkan materi cara menggunakan aplikasi “E-Laporan” dan manfaatnya.
Peserta dari Banten, GPIB Ora et Labora, Tofa Porayouw bertanya soal Komisi Rumah Tangga. ”Saya mau bertanya, untuk komisi rumah tangga itu, di Bawah Ketua berapa ya?” tuturnya. Dari Mupel Kepri, Bukit Layang, Vik. Cahyono Budi menanyakan PMKI itu masuk ke bagian mana.
Narabina Bambang Prakoso mengatakan, program-program kerja dan anggaran yang dibuat selama ini oleh jemaat seringkali tidak menyentuh dan kurang menjawab pergumulan GPIB sebagaimana yang sudah dirumuskan didalam buku PKUPPG.
Program-program kerja juga banyak yang tidak sejalan (tidak in-line) dengan rancangan strategis GPIB seperti yang tertera dalam sasaran/strategi pokok serta sasaran/strategi penunjang. Kurang diperhatikannya Tema Tahunan GPIB dalam merancang program kerja.
Evaluasi dan sistem monitoring kurang efektif sehingga mengakibatkan banyak program-program kerja yang kurang berhasil atau bahkan tidak dijalankan sama sekali.
Narabina Jimmy Rumengan dalam kesempatan itu memaparkan aplikasi ”E-Laporan” dan mengurai teknis pengisian aplikasi dan manfaat yang didapatkan dari aplikasi tersebut. /fsp