ArcusGPIB.com – Sosok yang satu ini memang punya banyak kemampuan, mungkin multi talent. Dari bermain band, melakukan riset-riset, hingga spesial soal urusan manajemen pertambangan semua bisa diselesaikan dengan baik.
Siapa dia? Dia adalah Ir. Gilbert Nisahpih, MM yang akrab disapa Gelly. Bermain band bersama keluarga sudah sering dilakukan, dan untuk riset-riset urusan bisnis pada umumnya juga tak asing baginya bahkan telah menerbitkan buku “Manajemen Gereja Berstandar ISO 9001” yang dapat diperoleh di toko-toko buku Kristen.
Kalau untuk urusan pertambangan, ia sangat mengenalnya. Suami dari Pdt Dr. Nancy Rehatta M.Th ini cukup piawai bagaimana memenej pertambangan pada umumnya. Semua itu didukung dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya, yakni S1 – Geology dan S2 – Management.
Berangkat dari situlah belum lama ini, pria yang cukup banyak terlibat di Dept Inforkom & Litbang GPIB ini, mendapat undangan wawancara dari CNBC TV pada 30 Sept 2021, yang banyak menanyakan kepadanya soal batubara dan nikel Indonesia.
Apa kata Gelly yang juga Board of Director (BOD) di Samindo Resources ini? Selama hubungan China – Australia masih bermasalah, dan China stop impor batubara dari Australia, maka Indonesia masih akan terus keruk keuntungan besar dari bisnis jualan batubara ke China.
“Nikel bakalan jadi primadona kedepan. LG Korea menemukan formula baru untuk batere mobil listrik NCMA (Nickel Cobalt Manganese Aluminum). Nikelnya 90%. Dunia harus makin ramah lingkungan. Start 2025 mobil minyak akan diganti semua dengan mobil batere yang tidak ada polusi karbon,” ujar Gelly.
Disinilah, katanya, nikel sebagai bahan baku batere mobil listrik memainkan peranan sangat penting. Beruntung Indonesia adalah negara dengan cadangan nikel terbanyak didunia saat ini. /fsp