MINAHASA, Arcus – Bakti Sosial (Baksos) Yayasan Diakonia (Yadia) GPIB terus mengukir kebajikan. Baksos yang diadakan dari tanggal 11 – 18 Nopember 2021 di Tahuna dan Minahasa selalu membuat kejutan-kejutan pelayanan yang dilakukan.
Baksos Yadia GPIB yang membuka Poli Umum, Mata dan Gigi yang cukup banyak dikunjungi warga untuk berobat. Desk Sunatan ternyata juga menjadi primadona warga untuk menyunatkan anak-anak. Tentunya ini menjadi kejutan tersendiri bagi Tim Baksos Yadia GPIB.
Kejutan lainnya adalah tim Baksos Yadia GPIB berhasil melakukan Bedah Minor (BM) terhadap seorang perempuan atas nama Yanti. Hasilnya, wanita ini merasakan satu berkah bisa mendapatkan operasi yang dilakukan tim medis Yadia GPIB.
“Alhamdulilah, alhamdulilah saya mengucapkan terimakasih, kepada Dokter, kepada Yayasan Diakonia GPIB yang telah melakukan baksos berupa bedah operasi terhadap saya, sekalipun saya muslim,” kata Yanti sembari memperlihatkan hasil bedah minor dibagian pinggang sebelah kirinya.
Dari hasil operasi tersebut, tampak jelas wajah cerah Yanti bisa mendapatkan operasi gratis dari tim baksos Yadia GPIB.
Baksos pengobatan gratis yang dipimpin Pdt Jan Jona Lumanauw ini menjangkau ribuan orang di Sangihe dan Minahasa. Selain membuka Poli Umum, Gigi maupun Mata. Tim Yadia dalam kesempatan itu juga melakukan pembinaan keterampilan kepada ibu-ibu dan kepada kaum muda memberikan pelatihan IT, pengajaran alat peraga sekolah minggu dan pembuatan kripik pisang dan bakso ikan.
Ketua I Majelis Sinode XXI Pdt Marthen Laiwakabessy hadir dan turut serta membantu melaksanakan tugas-tugas pengobatan di area pelaksanaan baksos.
Tim medis baksos yang dipimpin dr. Griselda Aer dalam baksos tersebut mengadakan pengobatan di beberapa titik sebagaimana yang direncanakan antara lain di Sangihe, Tewasen, dan Bitung. Jumlah warga yang datang melakukan pengobatan mencapai ribuan orang dari hari pertama baksos hingga hari terakhir.
Sebagai informasi baksos Yadia GPIB ini merupakan kegiatan Baksos yang seharusnya dilaksanakan pada 2020 lalu tertunda karena pandemi dan baru bisa dilaksanakan setelah melihat peluang dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi PPKM di daerah tujuan. /fsp