Home / Diakonia

Senin, 25 Maret 2024 - 14:21 WIB

Kematian Yesus Bagaikan Biji Gandum yang Jatuh ke Tanah: Pengorbanan

Kanan, Pdt. Sealthiel Izaac dalam Tim Baksos Bolaang Mongondow beberapa waktu lalu melakukan couseling kepada warga jemaat di Bolaang Mongondouw.. /Foto: Frans S. Pong.

Kanan, Pdt. Sealthiel Izaac dalam Tim Baksos Bolaang Mongondow beberapa waktu lalu melakukan couseling kepada warga jemaat di Bolaang Mongondouw.. /Foto: Frans S. Pong.

JAKARTA, Update – ”Jika kita mempertahankan nyawa (tidak sedia untuk berkorban), kita akan kehilangan nyawa. Namun bila kita rela berkorban, selain menyelamatkan diri kita sendiri, hidup kita akan menjadi berkat (“buah”) bagi sesama.”

Demikian disampaikan Pendeta Sealthiel Izaac dalam renungannya Senin (25/03/2024) mengangkat tema: BAGAIKAN GANDUM MATI MENGHASILKAN BUAH, mengurai Firman Tuhan Yohanes 12: 20-32.

”Mari menghayati karya-Nya di “Pekan Suci”, Minggu palem, Kamis putih, Jumat Agung, Sabtu sunyi dan Paskah,” ajak Pendeta Sealthiel menunjuk teks “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati,  ia tetap satu biji saja. Namun, jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (ay.24).

Baca juga  Natal YADIA GPIB Bersama Anak Yatim Piatu, Oma Panti Asuhan, Serahkan Piagam Penghargaan

Yesus menyampaikan saat kematian-Nya sudah dekat. Ia mengupamakannya, seperti biji gandum, jika tidak jatuh ke tanah dan mati, tidak berbuah. Namun bila ia mati, maka ia akan menghasilkan buah. Itulah yang terjadi dengan Yesus, “jatuh ke tanah” seperti gandum, dan berbuah. Ia rela mengorbankan diri-Nya mati, untuk dunia supaya diselamatkan (ay. 23,24).

Dalam hal ini dibutuhkan kerelaan untuk berkorban. “Siapa yang mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Siapa yang membenci nyawanya, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal” (ay.25). Siapa yang melayani, harus ikut Yesus (ay. 26a). Kebangkitan-Nya dari antara orang mati, menarik banyak orang menjadi percaya dan diselamatkan (ay.32).

Baca juga  BAKSOS GPI-GPIB Di Maluku, Pdt. Marthen Leiwakabessy: Gereja Membawa Damai Sejahtera

Kematian Yesus “bagaikan biji gandum yang jatuh ke tanah”, menunjukkan suatu pengorbanan yang besar bagi dunia. Karena kita orang berdosa,  “Ia jatuh ke” tanah dan mati”, supaya kita hidup. Hal ini menjadi teladan bagi kita, agar kita juga rela berborban. /fsp

Share :

Baca Juga

Diakonia

Jangan Hanya Menuntut, Gubernur Ganjar Pranowo: Gereja Harus Peka dan Mau Berbagi

Diakonia

Ketua Panitia GPIB Golf Tournament 2022: Dana Terkumpul Sesuai Target

Diakonia

Kolaborasi YADIA-GERMASA Bagikan Sembako Di Pesantren: “Titik Maju”

Diakonia

Jauh dari Gaya Feodalistik, Ketua I Sinode GPIB Bezuk Karyawan yang Sakit

Diakonia

Badan Amal Sosial Kristen Akan Dibentuk, Menag Yaqut Cholil Qoumas: Kita Dukung

Diakonia

Persekutuan Mata Uang Terkecil (Per-MUT) di Jemaat Dimulai

Diakonia

Dari Urus Sorgum Hingga Nelayan, Pnt. Libianto: Untuk Kesejahteraan Pekerja

Diakonia

Ada yang Minta Dibatalkan Saja, Ini Kata Pnt. Robby Wekes Soal Aturan Baru Menaker