JAKARTA, Arcus GPIB – Karena belajar dan membaca Alkitab, banyak orang mengetahui dan meyakini kekuasaan dan kebesaran Tuhan, mungkin kita juga demikian. Namun hal yang lebih penting adalah mempercayakan diri kita kepada Tuhan.
Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) Selasa (13/09/2022) mengangkat tema “Mengakui Tapi Tak Percaya” mengurai Firman Tuhan dari Daniel 2 : 46 – 49.
Setelah menyaksikan kuasa Tuhan melalui kemampuan Daniel menceritakan dan menafsirkan makna mimpi itu maka raja Nebukadnezar mengakui bahwa benar Allahnya Daniel itu adalah Allah yang luar biasa yang sanggup mengatasi segala galanya. Benar bahwa Allah itu mengatasi segala allah.
Terbukti bahwa Daniel sebagai hamba-Nya mampu menyingkapkan rahasia-rahasia itu sedangkan allah-allah lain tak ada yang sanggup melakukannya. Karena itu raja memberikan persembahan-persembahan bukan hanya kepada Allah tetapi juga kepada hamba-Nya yakni Daniel, bahkan Daniel juga disembahnya.
Nebukadnezar hanya mengakui kehebatan Allah yang dilanjutkan dengan memberikan persembahan. la tak percaya dan mempercayakan dirinya pada Allah. la hanya menganggap Allah sebagai salah satu dari allah lainnya walaupun Allahnya Daniel jauh lebih unggul dari allah lainnya. la hanya menghormati Allah dan tidak mempercayakan diri padaNya.
“Dengan menyerahkan diri pada pimpinan-Nya kita dapat menjalani hidup dengan baik dan benar. Bukan hanya mengakui kehebatan Tuhan tetapi kehebatan dan kekuasaan Tuhan itu membuat kita tenang dan tak mencari kekuatan yang lain lagi untuk menolong dan mengarahkan kita dalam menghadapi pergumulan seharthari.”
“Sebab kalau kita sudah memiliki yang lebih berkuasa untuk apa lagi kita mengandalkan yang lain yang belum tentu mampu menolong kita.”
“Kita sebenarnya sudah memiliki Allah yang berkuasa, hanya sejauh mana relasi kita denganNya.”
Catatan Arcus Media Network mengutip laman hikmat-tuhan.com menyebutkan, Tuhan mau manusia berpikir bukan dengan pemikirannya lagi, melainkan dengan pemikiran Alkitabiah. Pemikiran manusia hanya akan membuat semakin meragukan janji Tuhan.
Sadarilah Yesus sudah menyelesaikan masalah dosa, sakit penyakit, kutuk, dan penghukuman di atas kayu salib. Dia menanggung itu semua dan bahkan lebih daripada itu, Yesus bangkit dengan segala kuasa dan kemenangan ada di dalam Dia dan itu semua diberikan sebagai kasih karunia.
“Dia ingin kita percaya bahwa Dia telah menyelesaikannya untuk kita. Semakin kita menerima apa yang sudah diselesaikan, semakin kita akan melihat kehidupan kita akan penuh dengan kemenangan.” /fsp