Home / Misioner

Selasa, 13 September 2022 - 11:52 WIB

“Allah Mengatasi Segala allah, Dia Sudah Menyelesaikan Semua untuk Kita”

Foto ilustrasi: Pdt. Domidoyo Ratupenu dan Tim Safari Pelkes 2017 Kalbar terpaksa harus antri melewati lumpur yang membentang. /Foto: Frans S. Pong.

Foto ilustrasi: Pdt. Domidoyo Ratupenu dan Tim Safari Pelkes 2017 Kalbar terpaksa harus antri melewati lumpur yang membentang. /Foto: Frans S. Pong.

JAKARTA, Arcus GPIB – Karena belajar dan membaca Alkitab, banyak orang mengetahui dan meyakini kekuasaan dan kebesaran Tuhan, mungkin kita juga demikian. Namun hal yang lebih penting adalah mempercayakan diri kita kepada Tuhan.

Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) Selasa (13/09/2022) mengangkat tema “Mengakui Tapi Tak Percaya” mengurai Firman Tuhan dari Daniel 2 : 46 – 49.

Setelah menyaksikan kuasa Tuhan melalui kemampuan Daniel menceritakan dan menafsirkan makna mimpi itu maka raja Nebukadnezar mengakui bahwa benar Allahnya Daniel itu adalah Allah yang luar biasa yang sanggup mengatasi segala galanya. Benar bahwa Allah itu mengatasi segala allah.

Terbukti bahwa Daniel sebagai hamba-Nya mampu menyingkapkan rahasia-rahasia itu sedangkan allah-allah lain tak ada yang sanggup melakukannya. Karena itu raja memberikan persembahan-persembahan bukan hanya kepada Allah tetapi juga kepada hamba-Nya yakni Daniel, bahkan Daniel juga disembahnya.

Baca juga  Pengendalian Diri Menolong Memiliki Iman yang Tak Tergoyahkan

Nebukadnezar hanya mengakui kehebatan Allah yang dilanjutkan dengan memberikan persembahan. la tak percaya dan mempercayakan dirinya pada Allah. la hanya menganggap Allah sebagai salah satu dari allah lainnya walaupun Allahnya Daniel jauh lebih unggul dari allah lainnya. la hanya menghormati Allah dan tidak mempercayakan diri padaNya.

“Dengan menyerahkan diri pada pimpinan-Nya kita dapat menjalani hidup dengan baik dan benar. Bukan hanya mengakui kehebatan Tuhan tetapi kehebatan dan kekuasaan Tuhan itu membuat kita tenang dan tak mencari kekuatan yang lain lagi untuk menolong dan mengarahkan kita dalam menghadapi pergumulan seharthari.”

“Sebab kalau kita sudah memiliki yang lebih berkuasa untuk apa lagi kita mengandalkan yang lain yang belum tentu mampu menolong kita.”

Baca juga  Menjadi Saluran Berkat, Pnt. Edy Soei Ndoen: GPIB Terus Memperbarui Diri

“Kita sebenarnya sudah memiliki Allah yang berkuasa, hanya sejauh mana relasi kita denganNya.”

Catatan Arcus Media Network mengutip laman hikmat-tuhan.com menyebutkan, Tuhan mau manusia berpikir bukan dengan pemikirannya lagi, melainkan dengan pemikiran Alkitabiah. Pemikiran manusia hanya akan membuat semakin meragukan janji Tuhan.

Sadarilah Yesus sudah menyelesaikan masalah dosa, sakit penyakit, kutuk, dan penghukuman di atas kayu salib. Dia menanggung itu semua dan bahkan lebih daripada itu, Yesus bangkit dengan segala kuasa dan kemenangan ada di dalam Dia dan itu semua diberikan sebagai kasih karunia.

“Dia ingin kita percaya bahwa Dia telah menyelesaikannya untuk kita. Semakin kita menerima apa yang sudah diselesaikan, semakin kita akan melihat kehidupan kita akan penuh dengan kemenangan.” /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Meninggalkan Zona Nyaman, Joyce Lin Memilih Papua hingga Wafat Di Sentani

Misioner

Ditunggu Kehadirannya, Dept. Inforkom dan Litbang Gelar Coaching Clinic di Tiga Sentra

Misioner

Pdt. Jan Jona Lumanauw: Kekerasan Bukanlah Cara untuk Menyelesaikan Masalah

Misioner

Jangan Lalai Memelihara dan Menghidupi Keselamatan, Hiduplah Dalam Kebaikan-Nya

Misioner

Kekerasan Terhadap Anak Meningkat, Peran Gereja Sangat Diharapkan

Misioner

Dirjen Bimas Kristen Jeane Tulung Di MPL PGI: “Gereja Mitra Strategis Pemerintah”

Misioner

PESAN PASKAH PGI 2022: Banyak Memilih Terpisah dari Allah Asal Tetap dengan Kenyamanan Dunia

Misioner

Semarak HUT Ke-30 YADIA GPIB, Pdt. Manuel Raintung: Wujud Nyata Cinta Kasih