Home / Misioner

Senin, 19 Juni 2023 - 19:25 WIB

GPIB dan Suku-suku Dayak: Terus Menghadirkan Damai Sejahtera Allah

Suku Dayak Punan di Long Aran Kaltara. Foto Dok, Frans S. Pong.

Suku Dayak Punan di Long Aran Kaltara. Foto Dok, Frans S. Pong.

JAKARTA, Arcus GPIB – Tata Ibadah minggu 18 Juni 2023 di seluruh GPIB mengawalinya dengan salam “Selamat tau Minggu, selamat petegoh pala tepat panak mong” dalam sapaan Bahasa Dayak Kenyah berarti selamat hari Minggu, selamat bertemu kepada kita sekalian.

Ibadah Hari Minggu III sesudah Pentakosta, yang masih dalam rangkaian kegiatan bulan Pelkes GPIB mengajak warga jemaat untuk semakin dekat dan mau mengenal Apau Kayan di Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Malinau yang berbatasan dengan Malaysia bagian Sarawak.

Daerah ini sering disebut sebagai paru-paru Indonesia bahkan dunia karena alam yang masih hijau, hutan yang masih terjaga, sangat jauh dari industrialisasi. Alam yang sangat indah dihiasi gunung-gunung dan lembah-lembah hijau serta sungai yang selalu mengalirkan air untuk memenuhi kehidupan orang suku Dayak Kenyah di Apau Kayan.

Catatan Arcus GPIB, Kalimantan adalah negeri sejuta Pospelkes. Ratusan Pospelkes GPIB terdapat di bumi yang kaya dengan kayu dan hasil tambangnya. Tak heran kalau wacana untuk pendirian GPIB Center di Kalimantan pernah digaungkan.

Pelayanan di Kalimantan Utara selalu menarik untuk dibincangkan. Daerah ini popular juga karena sosok Levran Singal, pria yang pernah meraih Kalpataru dari Presiden Joko Widodo.

Baca juga  Keadilan Tuhan Bukan berdasarkan Jasamu, Tapi Pemberian Allah

Sukses Levran Singal ini karena keberhasilannya mengawal Suku-suku Dayak untuk tidak lagi berpindah-pindah dalam menggarap ladang. Kerja tuntas dari seorang Levran Singal di daerahnya membuahkan hasil. Ia  mendapatkan penghargaan dari Istana Presiden menerima penghargaan Kalpataru.

“Kita harus memotivasi orang, dari berladang berpindah-pindah menjadi tidak berpindah-pindang,” tutur Levran Singal kala itu, seperti dikutip Majalah Arcus Edisi 20, Tahun 2017.

Di Kaltara, tidak hanya ada Suku Dayak Kenyah, ada juga suku Dayak Punan. GPIB pada tahun 2015 beberapa kali memberikan pembinaan terhadap suku Dayak Punan ini yang disebut-sebut sebagai suku terasing di Daerah Long Lame Kaltara yang terancam punah.

Pemerhati GPIB Pendeta GPIB C. Wairata dan dan Peneliti Dr. Lenny Syafei tembus ke lokasi dimana Suku Dayak Punan berada dan melakukan pembinaan-pembinaan.

“Orang-orang Punan ini hidupnya berkelompok dan berpindah-pindah. Sejak tahun 1938 dua orang pendeta KINGMI yakni Pendeta S. Laeng dan Pendeta Imang Njau sudah menginjili kelompok suku Punan yang mengelana di hutan wilayah Long Lame, Malinau,” kata Pendeta Wairata.

Karya Injili GPIB melalui Pendeta Wairata dan Lanny Syafei di daerah-daerah terjauh ini tidak sia-sia. Beberapa proyek adopsi suku Punan ini ditangani dengan baik oleh Panitia Pelaksana Pembinaan suku Punan (P4) yang berkedudukan di Tanjung Selor, di Jemaat GPIB Maranatha Tanjung Selor.

Baca juga  Wow, Investasi Dapen GPIB Naik Terus, Asset Tembus Rp205 Miliar

Jemaat-jemaat GPIB di Balikpapan bertindak sebagai Jemaat Koordinator Proyek, sedangkan jemaat GPIB Paulus Jakarta dan GPIB Ebenhaezer Surabaya sebagai Jemaat-jemaat pendukung sedangkan Majelis Sinode GPIB sebagai Penasehat.

Perhatian GPIB tidak sampai disitu saja. Bangunan fisik agar Suku Dayak Punan ini bisa berjemaat dan tidak berpindah-pindah, Majelis Sinode menghadirkan GPIB Uung Pangelesau dan menempatkan Pendeta Asang Ing.

Menurut Pendeta Wairata menyebutkan, di Uung Pengelesau ini pada 19 September 1931 terjadi peristiwa monumental. Di daerah ini ada baptisan massal masyarakat Dayak di Long Pujungan. Peristiwa ini selalu dikenang dan dirayakan bersama masyarakat Dayak dari Long Pejalin dan sekitaranya.

Pada tahun 2015 tercatat cukup banyak warga suku terasing Punan yang berjemaat di GPIB Uung Pangelesau.  Ada sebanyak 50 kepala keluarga suku Punan di Long Lame yang pada umumnya berjemaat di Uung Pangelesau.

GPIB tak pernah berhenti mewartakan Kabar Baik bagi sesama. GPIB terus hadir membaw Damai Sejahtera Allah bagi seluruh ciptaan-Nya. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Majelis Sinode GPIB Minta “Anugerah 102” Tidak Menggunakan Atribut GPIB  

Misioner

MPH-PGI dan PUSAD Paramadina untuk Poso Lebih Baik Kedepan

Germasa

PPKM Level 3 untuk Wilayah Jabodetabek, DIY dan Bali

Misioner

TUHAN Mau Kita Setia: Pelayanan Tidak Selalu Dalam Jabatan Gereja dan Masyarakat

Misioner

HUT Ke-75 Tahun GPIB: Komitmen Mupel Sumbar-Riau untuk Lingkungan Hidup

Misioner

Sesi Bina Sinode GPI Di Asmat Sentuh Soal Stunting, Trauma Healing dan Moderasi Beragama

Misioner

Roy Watulingas PDI-P Fasilitasi Pendeta Ke Yerusalem, Yapy Doroh PSI Gratis BPJS

Misioner

Di HUT PGI ke-74, Luhut B. Panjaitan: : “Penting Mendukung Pemerintah Baru”