KARANG ENDAH, Arcus GPIB – Pdt Adrian Mamahit, S.Si-Teol mengatakan, Natal itu ikut merasakan derita yang dialami sesama. Natal adalah kepedulian, Natal adalah kehadiran ditengah-tengah pergumulan sesama.
“Natal akan sangat berarti bagi kita yang hatinya ada bersama-sama korban bencana alam, korban PHK, korban ketidakadilan sosial, atau begitu banyaknya orang-orang yang membutuhkan kasih Tuhan melalui kita,” ungkap Ketua Majelis Jemaat GPIB Karunia Karang Endah Sumatera Selatan dalam khotbahnya di Morning Call GPIB Episode 1258, Selasa (28/12).
Banyak orang-orang yang mengalami kesusahan entah itu karena pandemi, entah itu karena korupsi, yang berkibat begitu banyak orang tidak mendapatkan kesejahteraan, juga karena ketidakadilan dan begitu banyaknya permasalahan.
“Allah menginginkan kita sebagai umat yang percaya kepadaNya boleh menjalani kehidupan ini untuk boleh melihat yang ada di sekitar,” tutur Pdt. Mamahit mengurai Firman Tuhan dari Yohanes 8: 15 – 16.
“Sekalipun kita berada dalam keterbatasan dana, waktu atau tenaga, karena sudah mengalami pengampunan dan pemulihan dituntut untuk selalu hidup benar.”
“Kita akan mampu dan dengan sukacita kita akan menyanyikan cerita Natal dengan hati yang bersama-sama dengan orang yang sedang bergumul,” kata pemilik akun http://adrianmamahit.blogspot.com/ ini.
Rencana Allah sejak semula adalah menyelamatkan dunia bukan untuk menghukum atau dibinasakan. Yang bersalah tidak dihukum namun dicari untuk diampuni dan dipulihkan.
Penghakiman Allah tidak berbicara tentang penghukuman melainkan tentang penyelamamtan. Allah datang melalui Yesus untuk menyelamatkan orang yang percaya. /fsp