JAKARTA, Arcus GPIB – Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) kembali menyatakan kepeduliannya dalam hidup bermasyarakat. Itu dinyatakan GPIB Paulus Jakarta dengan melakukan vaksinasi booster menempati ruang serbaguna dan gereja setempat.
Vaksinasi booster yang dilaksanakan mulai dari tanggal 17 s/d 22 Januari 2022 dibuka mulai dari pukul 08.00 s/d 14.00 wib menyediakan vaksin Pfizer dan Moderna. Berhasilnya program vaksinasi booster ini berkat kerja sama GPIB Paulus Jakarta dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, Puskesmas Menteng, dan Dinas Kesehatan.
Ketua I PHMJ GPIB Paulus Jakarta, Pnt. Tommy Masinambow dan Ketua III mengatakan, pelaksanaan vaksinasi booster di GPIB Paulus Jakarta berjalan baik sebagaimana direncanakan. Rata-rata per hari jumlah vaksinasi yang dilakakukan mencapai 500-600 orang.
“Menariknya dari vaksinansi booster yang dibuka untuk umum ini dikunjungi oleh Amir Syamsuddin, M.H yang juga ikut mendapatkan vaksinasi booster. Amir Syamsuddin merupakan Menteri Hukum dan HAM Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden Susilo Bambang Yoedoyono (SBY),” tutur Pnt. Tommy Masinambow.
Vaksinasi booster GPIB Paulus Jakarta yang dihadiri Camat Menteng dan Kepala Puskesmas Menteng ini berjalan mulus dari hari ke hari, selain menyediakan tempat yang akomodatif sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi juga menyediakan tempat sholat bagi tim medis dan relawan yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi.
“GPIB Paulus turut membantu pemerintah dalam rangka mempercepat pencapaian target vaksinasi booster Covid-19,” imbuh Pnt. Tommy Masinambow.
Yang juga tak kalah, kata Ketua III GPIB Paulus Jakarta Pnt. Eduard Manalu, hampir setiap hari pelaksanaan booster ini banyak dihadiri oleh tukang sapu jalanan, pedagang asongan dan pedagang kaki lima yang ada disekitaran gereja Paulus yang beralamat di bilangan Taman Sunda Kelapa Menteng, Kec. Menteng, Jakarta Pusat ini.
“Iya, hampir setiap hari peserta vaksin memenuhi area antri disini termasuk warga yang hadir juga dari tukang sapu jalanan, pedagang asongan dan pedagang kaki lima yang ada disekitaran gereja Paulus ini,” kata Pnt. Eduard Manalu. /fsp