Home / GPIB Siana

Sabtu, 19 Maret 2022 - 19:06 WIB

Ayo Move On, Pdt. Alexius Letlora: Orang Lain Sudah Sampai Bulan, Kita Masih….

BANTEN, Arcus GPIB – Ketua BP Mupel Banten, Pdt. Alexius Letlora, D.Th meminta jemaat di Mupel Banten untuk berpikir maju dan tidak ketinggalan dalam menyikapi setiap tantangan yang dihadapi sembari mencari solusi yang diperlukan dalam pelayanan.

“GPIB selalu ketinggalan. Orang lain sudah sampai di bulan kita masih bicara soal-soal batas wilayah, masih bicara soal pemilihan diaken penatua,” ungkap Pdt. Letlora dalam Sidang Tahunan Mupel Banten di  GPIB Yudea, Sabtu (19/3).

Kaitan dengan pemilihan diaken dan penatua harus ada satu kebersamaan soal pemikiran yang mendasar bukan hanya soal wilayah, karena kalau soal peta sudah tabrakan kemana-mana. Kalau mau bertahan yang terjadi adalah suasana yang kontraproduktif.

“Soal batas wilayah hendaknya menjadi pemabahasan bilateral antar jemaat. Presbiter pun harus selalu membangun perhatian bagi Keluarga sehingga pemilihan Diaken Penatua dapat melengkapi kebutuhan spiritual Keluarga di era digital ini. Minimalism Digital adalah jawaban untuk memenuhi kebutuhan era digital,” kata Pendeta yang punya spesialisasi keilmuan Teologi Keluarga ini.

Baca juga  Fenomena Nomor Cantik 22.2.22 Ramai: Ada yang Married, Lho...

Diluaran sana, kata Pdt. Letlora, orang sudah ramai bicara soal gereja metaverse: “Apa sikap Mupel Banten mencermati ini,” tanya Ketua Majelis Jemaat GPIB Filadelfia Bintaro ini.  “Kita harus move on, kita perlu lebih bergerak yang memungkinkan gereja ini tidak terjebak pada persoalan-persoalan klasik yang memenjarakan panggilan dan pengutusannya.”

Karena itu, budaya digital haruslah menjadi seuatu yang dilihat untuk menyuburkan partisipasi publik, memperbaiki kehidupan. Dalam konteks inilah gereja  membutuhkan gerak literasi yang bijak.

“Yang harus bertobat bukan cuma kepala dan pikiran. Sekarang ini yang harus bertobat jari. Karena jari-jari itulah akan muncul disegala media sosial yang kemudian membawa Bahasa-bahasa yang tidak kristiani dan menjadi Bahasa yang destruktif.”

Dikatakan, pelayanan harus didasarkan kepada cinta, bukan karena kewajiban, atau karena kebutuhan.

“Pelayanan kita bukan karena kewajiban, pelayanan kita bukan karena kebutuhan, pelayanan kita bukan karena cinta. Hanya kepada cintalah kepada yang kita  cintai dan menyatu dengan yang dicintai maka kewajiban dan kebutuhan melebur dalam cinta itu,” tutur Pdt. Letlora.

Baca juga  Kerja Tuntas Mupel Kaltim 1, Drone Mengudara Di Titik Nol Saat Deklarasi

Maka dalam konteks itulah, kata Pdt. Letlora, maka sosok Yesuslah yang harus dihadirkan dalam setiap pelayanan yang dilakukan bukan diri personal seseorang.

Ia juga meminta pelayan tidak terkendala dan menjadi masalah hanya karena uang. “Jangan karena uang lalu pelayanan itu tidak jalan,” paparnya.

Dalam pelayanan, katanya, diperlukan model kepemimpinan yang hadir dalam kebersamaan tanpa hanyut oleh ketidakbenaran. Tapi yang paling fundamental itu adalah soal cerai.

“Aliran saya adalah teologi keluarga, pembohongan besar kalau kita khotbah-khotbah tapi keluarga sendiri berantakan. Saya pikir ini subtantif ini. Apa artinya kalau kita hadir sebagai presbiter lingkup pendeta, penatua, diaken tetapi tapi sebenarnya kita tidak mampu.”

“Orang lihat contoh teladan dalam keseharian kita yang mestinya dilihat sebagai khotbah yang hidup. Mupel harus bersama-sama mendorong hal ini. Dalam konteks perhatian kita menukik pada soal-soal keluarga.” /fsp

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Sesi Bina PHMJ Mupel Sumut-Aceh: Peserta Fokus Soal Stipendium dan Perbendaharaan

GPIB Siana

APA ITU JABATAN GEREJAWI? Dalam Gereja Tidak Ada yang Dipertuankan

GPIB Siana

Effatha Bunyu Butuh Bantuan Bangun Pastori dan Siring Tahan Longsor Akibat Pergeseran Tanah

GPIB Siana

Politik Identitas Menguat, Pdt. Margie: Rawat Keragaman, Pdt. Desti: Jangan Jadi Ember Bocor

GPIB Siana

Dosa Besar, Jika Anti Korupsi Tidak Diajarkan Kepada Anak-anak

GPIB Siana

Paduan Suara Immanuel Gambir Memukau Peserta Festival Toleransi Jakarta

GPIB Siana

PESAN ETIKA. Hormati Teman Bicara, Pdt Maxi A.J. Iroth, S.Th: Hindari Phubbing

GPIB Siana

Dari Talkshow Kekerasan Seksualitas, Pdt. Sylvana: Gereja Berhutang