JAKARTA, Arcus GPIB – “Kita sedang berjalan menuju tujuan akhir kehidupan dengan tanggungjawab yang Tuhan percayakan kepada kita masing-masing.”
Demikian pernyataan Pendeta Sealthiel Izaac dalam renungannya Kamis (12/10/2023) mengurai teks Firman Tuhan dari Kisah Para Rasul 20:24 “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberitakan kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.”
Perjalanan kehidupan manusia, merupakan perjuangan dan pelayanan sampai akhir kehidupan. Karena tujuan akhir kehidupan bukan di dunia ini, tapi di seberang kehidupan yang Tuhan telah siapkan.
Paulus tidak menghiraukan tantangan apapun yang dialaminya, demi mencapai tujuan akhir itu. Karena itu Ia melakukan tugasnya, memberitakan Injil Yesus dengan setia. Untuk itu ia rela mempersembahkan seluruh hidupnya hanya bagi Yesus.
Mengangkat tema: BERJUANG DAN MELAYANI SAMPAI AKHIR KEHIDUPAN, Pendeta Seathiel mengatakan, tanggungjawab pelayanan itu belum berakhir selama masih hidup di dunia ini.
“Mari memahami dan menghayati tujuan kehidupan kita di dunia ini dengan benar. Mari mengisi hari-hari kehidupan dalam perjalanan kita, untuk bersaksi berkarya dan melayani dengan setia sampai akhir kehidupan,” imbuh Sealthiel.
Situs alkitab.or.id menyebutkan, setiap orang mesti berani memetakan tujuan hidupnya. Di dalam memetakan tujuan hidup itu, dirinya akan menyadari kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Kekuatan yang dimiliki menjadi pendorong positif untuk meraih tujuan hidupnya. Membuat dirinya lebih percaya diri. Sedangkan kelemahan digunakan untuk memotivasi diri dalam mencapai tujuan yang diimpikan itu. Dengan menyadari kelemahan orang justru terdorong untuk terus belajar, memperlengkapi diri dan pantang menyerah menggapai impian. Dengan cara ini, orang dapat meraih mimpi-mimpi dalam hidupnya.
Bagi orang yang memiliki tujuan hidup jelas, ia tidak perlu terlalu khawatir ketika menghadapi berbagai persoalan hidup. Mengapa? Karena arah dan tujuan hidupnya sudah jelas. Permasalahan dan tantangan tidak akan mampu membelokkan arah dan tujuan hidupnya. Bahkan memotivasinya untuk terus bertahan dan berjuang.
Orang beriman merancang tujuan hidupnya bersama Tuhan. Orang beriman berjuang menggapai tujuan hidupnya di dalam dan bersama Tuhan. Mereka selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka. Bahkan tujuan hidup tertinggi dari orang beriman adalah melakukan kehendak Tuhan dan memuliakan nama Tuhan.
Dengan demikian, mereka mengalami sukacita dan damai sejahtera bersama Tuhan dan meraih impian-impian terbaik bersama Tuhan. /fsp