MEDAN, Arcus GPIB – Di ajang Konven dan PST 2023 salah satu yang meramaikan suasana adalah booth UMKM yang cukup menjadi perhatian peserta. Salah satu yang cukup diminta adalah booth kain dan busana yang dibuka Mupel Sumut – Aceh. Booth yang memajang aneka kain khas Sumatera Utama, di antaranya stola ulos, kain dari Karo, ulos Toba dan topi khas Simalungun dan lainnya.
Bendahara bidang PEG Mupel Sumut Aceh, ibu Shinta Salomo yang ikut menjaga booth tersebut menjelaskan bahwa produk-produk yang dijual di booth ini merupakan kain-kain yang diambil dari sentra-sentra dagang kain tradisional Sumut. “Jadi ada sejumlah item barang yang memang kami sengaja pajang. Sekaligus ingin mempromosikan dan mensosialisasikan kain-kain yang khas Sumut,” katanya.
Ibu Shinta dibantu pengurus lain dari Mupel Aceh Sumut membuka booth sejak acara Konven dan PST 2023 diadakan. Ketika ditanya soal kain mana saja yang paling diminati peserta, ia menjawab ulos. “Ya kebanyakan stola corak ulos, kain ulos sendiri dan topi khas Karo dan Simalungun. Barang-barang itu yang paling diminati karena bisa dijadikan oleh-oleh ke daerah peserta masing-masing,” ujarnya.
Omset yang dihasilkan menurut ibu Shinta cukup baik. “Ada sekitar 100 item lebih yang laku dan nilainya cukup lumayan. Dan berharap kain-kain khas Sumut ini semakin dikenal dan diterima masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu booth Penerbitan GPIB yang jaga Sidney mengaku cukup banyak produk-produk yang dibeli oleh peserta. “Kami bawa surat-surat gereja, surat baptis, lalu ada buku SBT, SBU harian dan buku-buku materi bina dan lainnya. Jumlah yang dibeli juga cukup lumayan karena memang ini ajang ketemunya para pendeta,”katanya.
Lain lagi menurut Pnt.Rosdiana yang ikut menjaga di booth UMKM GPIB Effata Tanjung Morawa. Ia mengaku senang karena sejumlah produk yang dipajang cukup diminati. “Yang kami jual adalah minuman, seperti sirop Markisa, lalu ada kacang-kacangan, kue ketawa kecil, rempeyek dan lainnya. Bahan-bahan ini ada yang kami dapatkan dari sumber-sumber makanan dengan sistem konsinyasi atau bagi hasil dan jualan hombus-hombus dan makahan khas daerah Sumut yang cukup banyak disukai,” ujarnya.
Ibu Rosida menambahkan sejak sepekan mengikuti kegiatan Konven dan PST 2023 ia dan teman-teman dari UMKM GPIB Effata Tanjung Morawa mengaku bersyyukur karena berhasil mengumpulkan dana 5 juta. “Bersyukur untuk kami bisa ikut buka booth dan bisa ambil bagian dalam kegiatan ini,” ujaranya.
Hadirnya UMKM dalam perhelatan Konven dan PST 2023 telah disampaikan Ketua Panitia Pdt.Johny A.Lontoh saat pembukaan Konven dan PST 2023. “Hadirnya UMKM adalah bagian konsep dalam Konven dan PST 2023 di mana UMKM itu yang menyediakan sejumlah barang, misalnya makanan khas Sumut, kain atau ulos dan UMKM ini merupakan program diakonia Mupel Sumut-Aceh.”/phil