Home / Pelkat

Sabtu, 1 Maret 2025 - 02:19 WIB

Catatan HUT 60 PKP: Semarak Pesparawi dan Perjamuan Kudus Pakai Cucur dan Susu

Peserta paduan suara dalam sukacita lomba di Rich Jogja Hotel.

Peserta paduan suara dalam sukacita lomba di Rich Jogja Hotel.

Dalam orkestrasi-Nya, Allah telah menyenandungkan nyanyian keharmonisan semesta yang menggemakan kesetaraan manusia dengan sesama dan alam. Kiranya nyanyian dan mazmur dinaikkan sebagai perempuan yang bersyukur.

Perempuan yang bersyukur” itulah tema yang diambil dalam Temu Syukur 60 tahun Pelkat PKP GPIB. Sebagai perempuan yang bersyukur, Dewan Pelkat PKP GPIB dan Panitia Penyelenggara mengadakan Perlombaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) sebagai sebuah moment tiap perempuan memadukan karya lewat suara yang memuliakan Tuhan.

Pesparawi tidak hanya dilihat sebagai sebuah ajang perlombaan bergengsi, tetapi juga wadah menciptakan kebersamaan, kekompakan dan harmoni suara yang tentu hal itu memberdayakan sumber daya insani GPIB.

Saat-saat ibadah Perjamuan Kudus dilakukan menggunakan kue cucur dan susu.

Artistik, penataan panggung background ungu dan ornamen wayang Jawa klasik di Pesparawi PKP GPIB

Sebelum kegiatan Pesparawi pada hari Minggu, 16 Februari 2025, dilaksanakan Ibadah Hari Minggu sekaligus Perjamuan Kudus dengan Tata Ibadah yang tematis sejak dari hari pertama dalam Ibadah Pembukaan.

Baca juga  "Kata yang Selaras dengan Perbuatan Menampilkan Keindahan Sebuah Kesaksian"

Perjamuan Kudus dilaksanakan dengan menggunakan panganan dan minuman tradisional. Dalam konteks perlawanan terhadap sejarah kekerasan perempuuan, maka Perjamuan Kudus dalam temu syukur HUT PKP menggunakan cucur dan susu. Cucur adalah panganan tradisional Indonesia yang digunakan oleh perempuan korban kekerasan pelanggaran HAM di NTT, dan Susu adalah symbol yang digunakan perempuan dalam solidaritas global untuk melwan kekerasan terhadap perempuan dan femisida karena menunjukkan aliran kasih sayang dan asuhan perempuan dalam tubuh kita melalui Air Susu Ibu (ASI) sumber kehidupan.

Anggota PKP, kompak dalam kebersamaan menata layan di HUT PKP 60 Jogja.

Melalui Ibadah Hari Minggu, peserta Pesparawi dikuatkan untuk mengikuti perlombaan tersebut, kiranya semua dapat mempersembahkan yang terbaik, sehingga hasil ahir tidak mengubah hati perempuan yang bersyukur.

Pesparawi diikuti oleh 18 peserta sebagai utusan mupel, dalam hal ini: Mupel Babel, Kepri, Jakarta Timur, Bekasi, Jawa Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Bali-NTB, Jabar 1, Jabar 2, Sulselbara, Kaltim 1a, Kaltim 1b, Kaltim 1c, Kaltim 2, Banten, dan Sumut Aceh. Setiap peserta diberikan kesempatan menampilkan 2 lagu. Pertama, lagu wajib pesparawi yang menjadi lagu HUT 60 tahun Pelkat PKP yang diciptakan khusus oleh Bapak Arnoldus Apituley, dengan judul “Anggun, Bersahaja, Pembawa Damai”. Kedua, adalah lagu pilihan yang dipilih oleh peserta Pesparawi.

Baca juga  Meriah, Sesi Pertandingan Olahraga Di Temu Karya Sinodal Batam 2023

Pesparawi berjalan dengan penuh semarak dan sukacita, ditonton oleh banyak orang baik yang hadir di Yogyakarta maupun secara livestreaming yotube GPIB Indonesia. Pesparawi semakin bergengsi karena dinilai oleh juri-juri professional, antara lain: Ibu Diani Rinanti Sitompul, Bapak Lukas Gunawan Arga, dan Bapak Yulius Istarto.

Sebagaimana sebuah ajang perlombaan, tentu ada nominasi yang menang dan kalah. Maka diakhir perlombaan pesparawi, Jabar 1 menjadi pemenang yang membawa pulang hadiah, tropi dan piala bergiliri yang tetap ada pada Mupel Jabar 1. Sementara untuk juara 2 adalah Bekasi, juara 3 adalah Jawa Timur,  juara 4 adalah Jakarta Selatan, juara 5 adalah Kaltim 2, juara 6 adalah Jakarta Pusat.

Dalam orkestrasi-Nya, Allah telah menyenandungkan nyanyian keharmonisan semesta yang menggemakan kesetaraan manusia dengan sesama dan alam. Kiranya nyanyian dan mazmur dinaikkan sebagai perempuan yang bersyukur. /ell

Share :

Baca Juga

Pelkat

“Aku Suka Membagi” untuk Kemandirian Pos Pelkes

Pelkat

Semarak HUT Pelkat PKLU ke-14, Pdt. Alexius Letlora: “Engkau Tidak Sendiri”

Pelkat

MS GPIB Gelar KONSOLDEVA Pengurus PT, Ada Pelatihan Tangani Remaja Dalam Kriminalitas

Diakonia

Warga Lansia Suku Dayak Kenyah Dapat Bantuan Sembako

Pelkat

MS GPIB Gelar LDK Gerakan Pemuda, Host Di Lima Mupel

Pelkat

HUT Ke-13 PELKAT PKLU GPIB Pondok Ungu Bekasi, Pdt. Douglas Leander: Gereja Jangan Tidur

Pelkat

Yang Penting Bukan Berapa Lama Hidup, Tapi Apa yang Dilakukan Selama Hidup

Pelkat

Gerakan Cinta Bumi, Germasa GPIB Gelar Lomba Berhadiah