KOTA PADANG, Arcus GPIB – Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) mendeklarasikan menjadi gereja ramah lingkungan. Pernyataan itu disampaikan Ketua Majelis Sinode GPIB Pendeta Drs. Paulus K. Rumambi, M.Si di GPIB Efrata Kota Padang Sumatra Barat, Minggu (29/10/2023).
“Kami Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) menyadari bahwa planet bumi mengalami perubahan dan kerusakan lingkungan yang masif. untuk itu kami menyatakan komitmen untuk menjadikan setiap pelayanan GPIB sebagai gereja ramah lingkungan,” demikian bunyi salah satu butir Deklarasi tersebut.
“Kita bersyukur, kita bisa mendeklarasikan GPIB sebagai gereja ramah lingkungan karena Yesus katakan juga beritakanlah Injil kepada segala mahkluk, bukan hanya kepada masunia. Mari kita mulai lebih serius lagi lingkungan alam disekitar kita khususnya,” tutur Pendeta Rumambi dalam sambutannya.
Dikatakan, dalam acara 75 tahun GPIB ini Panitia membagaikan bak sampah kepada beberapa masjid. GPIB adalah Gereja Penampung Insan Berdosa yang layak dimasukkan kedalam bak sampah.
“Gereja harus menjadi bak sampah. Yang belum adalah keset kaki yang bisa membersihkan kaki yang kotor. Siapa yang mau memulai gereja keset kaki. Dalam rangka ramah lingkungan membagi-bagi keset kaki,” ajak Pendeta Rumambi.
“Kita ini bagai keset kaki selain bak sampah,” tandas Rumambi berharap jemaat untuk peduli lingkungan dan kalau perlu di gereja juga perlu ada tulisan “Dilarang Bergosip”.
“Di gereja sering kali gereja menjadi tempatnya orang bergosip. Akhirnya persekutuan pecah karena gosip. Dilarang bergosip, mestinya ada tulisan itu di gereja,” harap Rumambi. /fsp