Home / Pelkes

Senin, 26 Agustus 2024 - 14:17 WIB

Di Lokasi Angker dan Ekstrim, CC-UPB GPIB Tuntas Bayat 20 Rescue GPIB

Tim Rescue di Sungai Cisadane, perlu selalu mewanti-wanti karena air bah bisa saja tiba-tiba datang.

Tim Rescue di Sungai Cisadane, perlu selalu mewanti-wanti karena air bah bisa saja tiba-tiba datang.

Tak heran kalau mereka disebut sebagai Pejuang Kebaikan untuk kemanusiaan.

 BOGOR, Arcus GPIB – Selama 3 hari, tanggal 22, 23, 24 Agustus 2024 sebanyak 20 personel GPIB dibayat di Sungai Cisadane dan Lembah Cinagara Caringin Bogor untuk mengerti apa dan bagaimana melakukan penyelamatan diri dan jiwa orang dalam rangka mitigasi bencana.

Event yang disebut ToT Lanjutan II Rescue Crisis Center-UPB Pelkes GPIB ini merupakan Program Kerja dan Anggaran (PKA) Departemen Pelkes GPIB untuk mempersiapkan tenaga-tenaga yang sigap bila pada waktunya nanti dibutuhkan untuk turun tangan melakukan mitigasi bila terjadi bencana alam.

Peserta ToT Rescue GPIB menurunkan korban atau jenazah saat pelatihan di Lembah Cinagara Bogor

Kesulitan dalam penanganan korban menjadi tantangan yang harus dihadapi di lapangan, sebagaimana cara menutunkan korban dari ketinggian.

Tak tanggung-tanggung pemilihan lokasi pelatihan sangat tepat, dapat dikatakan sangat cocok untuk pelaltihan. Lokasi berada di dua tempat, kedua tempat ini merupakan lokasi cukup ekstrim untuk pelatihan-pelatihan mitigasi bencana.

Sungai Cisadane, misalnya, dapat dikatakan sebagai sungai yang menakutkan karena selalu terdengar memakan korban baik korban orang tenggelam, terbawa arus bahkan korban banjir yang tidak sedikit.

Pada Mei 2024 lalu Sungai Cisadane meluap menyebabkan banjir yang menggenangi 1.070 rumah di empat kampung di Desa Tanjung Burung, Kecamatan, Teluknaga Kabupaten Tangerang, Banten.

Sementara Lembah Cinagara, ekstrim karena curamnya area pelatihan dengan bebatuan gunung yang kalau salah sedikit dalam pelatihan bisa terluka bahkan merenggut nyawa. Jadi tak salah kalau dalam pelatihan yang diawaki CC UPB Pelkes  GPIB ini.

Arahan Korlap dan juga Instruktur Karl Simatupang menjadi bekal peserta Rescue GPIB saat melakukan giat penanganan atau mitigasi bencana.

Akhirnya korban dapat dievakuasi. Hanya semangat dan ketulusan bekerja yang mampu menghadapi tantangan menghadapi persoalan yang timbul.

Bahaya selalu mengintai bagi Tim Rescue, prinsip menyelamatkan tapi juga menjaga keselamatan diri.

Rona bangga saat sukses menyelamatkan korban, walau hanya sebuah simulasi menggunakan boneka sebagaai korban.

Selain dibayangi angkernya Sungai Cisadane dan ekstrimnya Lembah Cinagara pelatihan 20 personel GPIB merupakan utusan jemaat-jemaat GPIB dan Mupel GPIB juga dibayangi fenomena bencana Megatrust yang belum lama berselang diumumkan BNPB.

Gempa Megathrust berkekuatan tinggi dan bila terjadi akan menyebabkan tsunami di beberapa daerah di Indonesia. Gempa ini terjadi karena bertemunya lempeng samudra dan lempeng benua yang ada di pesisir barat Sumatra dan pesisir selatan Jawa. Megatrust

yang berpotensi tsunami bisa dikenali jika gempa terjadi lebih dari 30 detik hingga 60 detik atau satu menit.

Kepedulian CC UPB GPIB terlibat dalam aksi-aksi penyelamatan sangat diapresiasi 20 peserta. Semua materi pelatihan, dari materi teori dan materi praktik diselesaikan dengan baik dalam tekanan disiplin tinggi dan ketat dalam bimbingan pelatihan yang diarahkan oleh IDERU (Indonesia Disaster Emergency Response Unit) dengan komandan pelatih Alex Patti dan kawan-kawan.

Usai menurunkan korban, tim rescue GPIB melakukan evaluasi di lembah Cinagara.

Melantai di tanah menjadi bagian yang harus dilakaukan Tim Rescue GPIB saat Instruktur melakukan briefing lapangan.

Lelah bukan berarti berhenti menyimak setiap materi pelatihan, serius tetap ada dalam disiplin tinggi.

Lembah Cinagara menjadi lokasi yang tak terlupakan dimana setiap personel rescue GPIB dibayat untuk kebaikan menolong sesama.

Pantauan Pelaksana Redaksi Arcus GPIB Frans S. Pong, di lokasi pelatihan, sejak dimulai melalui Ibadah yang dilayani Ketua I MS GPIB Pendeta Marthen Laiwakabessy dan dibuka oleh Ketua Dept. Pelkes Pendeta Sterra Gerits pelatihan berjalan sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan.

Baca juga  Tim Safari Pelkes GPIB Masuk Lampung, Siap Berpelkes

Kekompakan sangat dirasakan dari beberapa Tim yang dibentuk untuk memudahkan Instruktur dalam membebrikan pengarahan. Dan untuk semakin merekatkan kekompakan satu dengan yang lain masing-masing tim membuat yel-yel.

Tak sia-sia apa yang dilakukan Crisis Center Unit Penanggulangan Bencana (CC UPB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) selama ini yang pada akhirnya mendapat pengakuan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Artinya, CC UPB GPIB yang dikomandoi Karl Simatupang menjadi bagian BNPB yang sewatu-waktu kapan dan dimanapun saat diperlukan bisa dilibatkan menangani mitigasi bila terjadi bencana.

Menapaki lembah dan area pelatihan dengan berjalan kaki menjadi bagian penting untuk Tim Rescue menuju Posko yang harus melewati area bawah kandang kambing dengan bau kotoran kambing yang menyengat.

Banyak cara melepas penat yang membuncah, permainan acara “Kawin-kawinan” pun spontanitas tergelar di area pelatihan.

CC UPB Pelkes GPIB terus bergerak massif melakukan pelatihan-pelatihan bagi personelnya seiring dengan kebutuhan voluntir kebencanaan. Sebagaimana diketahui mengutip kumparan.com, Indonesia termasuk negara rawan bencana alam terutama gempa bumi karena terletak di kawasan Pacific Ring of Fire atau sering disebut sebagai cincin api pasifik.

Setiap tahunnya selalu terdapat peristiwa bencana alam terutama gempa bumi, baik dengan skala kecil maupun skala besar. Peristiwa tersebut dapat mengakibatkan kerugian berupa nyawa maupun lainnya.

Lokasi angker bukan masalah bagi Tim Rescue GPIB mengarungi Cisadane, semangat kemanusiaan menjadi pemantik gerak mendayung.

 

Terus bergerak menapaki Cisadane mempraktikkan apa-apa yang sudah didapatkan saat materi teori disampaikan.

Salah cara membantu penanganan mitigasi di air atau sungai dilakukan Tim Rescue dengan membentangkan balok atau bambu.

Keterampilan berenang sangat diperlukan untuk membantu korban di air atau sungai.

Koordinator Lapangan Karl Simatupang sangat bangga atas apa yang telah dilakukan ke-20 peserta ToT Lanjutan Rescue GPIB selama 3 hari di bumi Cinaraga Caringin Bogor.

Baca juga  MS Resmikan Jemaat ke 346 GPIB Makedonia Dipasena Lampung

Manusia-manusis Hebat !! Puji Tuhan klean semua bisa sampai di tahap ini lelah saya tertutup rasa BANGGA dengan terlaksananya Pelatihan ini tanpa suatu kendala maupun hal2 yg tidak diinginkan, saya berharap tongkat estafet kepemimpinan Crisis Center GPIB yg kita cintai dapat berada di salah satu dari klean yg sudah menjadi MANUSIA KUAT dan HEBAT teruslah BERBUAT KEBAIKAN , Tuhan Yesus Memberkati Kita semua , God Bless you all 

Pejuang Kebaikan

Tekad dan semangat sangat dirasakan dari 20 personel saat berjibaku dalam menyelesaikan pelatihan. Tak heran kalau mereka disebut sebagai Pejuang Kebaikan untuk kemanusiaan seperti sapaan yang disampaikan salah satu peserta Deddy Dantjie yang menyapa rekan lainnya sebagai sahabat dan pejuang kebaikan yang luar biasa.

Terus semangat,  apa yang kita sudah dapat di pelatihan dan materi yg sama2 kita dapat boleh di aplikasikan untuk menolong saudara kita yang mengalami bencana. Terus me refresh,  pengalaman, dalam pelatihan yg kita dapat. Kekompakan, kebersamaan, kesehatian, dan saling mensuport, harus terjaga dan terpelihara dgn baik.

Terimakasih @Karl Simatupang  dan seluruh pengurus Crisis Center Sinode GPIB, IDERU Bung Alex,  dan jajarannya yg sdh memberikan kami pelatihan.

Pelatihan baru kita selesaikan, bukan berati sampai disitu saja, Mari kawan2  kita satukan dan membangun kekuatan kita, untuk terus  berlatih,     dan berharap kedepan kita bertemu kembali ,  untuk merefresh apa yg kita pelajari, jangan sampai padam… kita harus terus menyala. Salam TANGGUH buat kita semua Gbu.

Peserta lainnya yang muncul dengan nama MXRTHXN rasa hormat dan terimakasih atas apa yang didapatkan selama pelatihan.

Siap Pak @Karl Simatupang.. terima kasih atas kesempatan jg kesediaannya membagikan ilmu, insight baru dan pelatihannya pak

terima kasih banyak utk ibu @Aryati Maitimoe, pak @Pdt Henry Tamaela, pak @Christ Wangkay, pak dr Gustav.. terima kasih banyak utk kong Alex beserta istri & keluarga yg sudah menyambut kami dgn sangat baik sekali di training center, seluruh team mentor i-deru (kong Dian, dkk) & fasilitator tikum cisadane atas ilmu dan alat2nya, Pak Tonny Dumalang atas ilmu, insight dan pengalaman yg dibagikan kepada kami selama pelatihan kali ini, juga Pak @~Bend, om Benk, Bung Aldo dan Kaka Nona, mama @~Alfina Rosita dan Oma @~Marietha Resimanuk sarangheyoo yang selalu standby n siap siaga

Terima kasih banyak untuk seluruh kawan2 CC peserta pelatihan sudah bersedia belajar bersama-sama dan berusaha solid pada setiap sesi pelatihan

 Mohon dimaklum dan dimaafkan jika si junior ini banyak melakukan kesalahan dan kekurangan yaa. Berbahagia selalu dan tetap jaga semangatnya orang2 hebat JBu

 Dan dari Chika Luhukay menyatakan kebanggaannya dan mengapresiasi 3 hari pelatihan yang dilakukan Tim Kerja dan IDERU.

Teruntuk Team Kerja, Team Medis, Team Ideru, Om Frans dan Pak Toni, Terima kasih banyak untuk semua kerja, usaha dan ilmu yang diberikan ke kami dlm pelatihan kali ini. Mohon maaf dlm proses pelatihan banyak salah dari kata maupun perbuatan saya

 Juga bagi semua peserta terima kasih untuk kerjasama selama kita semua berproses dlm pelatihan. Maaf jika ada kata dan perbuatan yg menyinggung om, tante dan kaka” semua Tuhan berkati kita semua.

Senada dengan Chika, Ananta/Totok menyatakan syukurnya bisa terlibat dalam pelatihan di Sungai Cisadane dan Lembah Cinagara yang dilaksanakan CC GPIB.

Saya bersyukur dan berterima kasih dapat kesempatan bergabung dalam pelatihan yg luar biasa ini, jika masih ada kesempatan akan saya gunakan untuk belajar belajar dan belajar.. sekali lagi terimakasih buat om @Karl Simatupang team Ideru dan CRISIS CENTER GPIB sukses selalu dan Tuhan memberkati, amin

Ekstrimnya areal pelatihan untuk 20 personel, Tim Kerja CC UPB menyiapkan berbagai peralatan medis yang diperlukan. Untuk tim Medis ini dipimpin oleh dr. A. Gustav, sosok dokter yang punya jam terbang tinggi menangani kasus-kasus medis berkaitan dengan kecelakaan. Tidak sendiri, dokter Gustav ditemani perawat yang akrab disapa Oma Etha dua rekan lainnya yang setiap harinya melakukan pemeriksaan medis terhadap peserta. Cek medis dilakukan dengan pemeriksaan tensimeter, gula darah, dan asam urat termasuk menyediakan obat-obat yang diperlukan peserta. ***

20 Peserta ToT Rescue Crisis Center UPG GPIB sebagaimana dibawah ini:

 

 

 

 

 

Share :

Baca Juga

Diakonia

dr. Raymond Runtu: Ternyata WFH Lebih Melelahkan

Pelkes

Lagi, Baksos GPIB Serahkan Bantuan: Sion Manembo Terima Tas Sekolah, Alkitab TB2 dan Produk Unilever

Pelkes

Safari Pelkes Lampung Utara: Sesi Bina UP2M Menarik Minat Warga Jemaat

Misioner

Hindari Krisis Pangan, Guru Besar IPB Minta GPIB Konsumsi Pangan Lokal

Pelkes

Tren Bencana Alam Tinggi, Jemaat Perlu Memiliki Tim Crisis Center yang Tangguh

Pelkes

Pengobatan Gratis di Modayag Capai 3.237 Orang, Bedah 24 Orang, Sunatan 11 Orang

Pelkes

Tim Safari Pelkes Tembus Beberapa Titik: Pengobatan Gratis Capai 772 Pasien

Pelkes

Pdt Marthen Pimpin Tim Vaksinasi MS-GPIB Kembali Vaksinasi 200 Orang Santri