JAKARTA, Update – Departemen Gereja, Masyarakat dan Agama-agama Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (Departemen. GERMASA GPIB) bersama dengan Dewan GP GPIB melaksanakan kegiatan Muda Mudi Beraksi.
Agenda kegiatan itu penanaman bibit mangrove, pemasangan jaring, pembersihan sampah serta pembersihan rumah baca yang berlangsung pada 14 – 15 Oktober 2023 di Pantai Sederhana, Muara Gembong – Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Menuju lokasi penanaman mangrove peserta diantar dengan perahu.
Kegiatan Muda Mudi Beraksi dihadiri oleh Ketua II Majelis Sinode GPIB, Pendeta Manuel E. Raintung, S.Si., M.M serta diikuti oleh lebih dari 100 anak muda. Tidak hanya perwakilan pemuda-pemudi GPIB yang merupakan perwakilan dari jemaat-jemaat GPIB saja, kegiatan ini pun turut dihadiri perwakilan dari pemuda-pemudi lintas iman yaitu Eco Bhinneka Muhammadiyah, Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC Jakarta) dan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
Pendeta Manuel dalam kesempatan sambutannya pada hari ke- 2 kegiatan ini menyampaikan maksud dari tema tahunan PKA GPIB 2023-2024 adalah membangun dan mengembangkan ruang persekutuan secara intergenerasional dan memberikan perhatian dalam rangka merawatan jejaring sosial dan kelestarian lingkungan hidup.
“Kegiatan Muda Mudi Beraksi ini adalah bukti nyata sebagai upaya menyatu dalam gerakan untuk peduli lingkungan dan peduli masyarakat, dan hal ini dimotori oleh pemuda/i GPIB,” kata Pendeta Manuel.
Disampaikan, ada 4 aktivitas aksi peduli lingkungn yang dilakukan, mulai dari penanaman bibit mangrove, pembersihan sampah, pemasangan jaring serta pembersihan rumah baca, sebagai satu gerakan peduli yang sangat bernilai, tidak hanya untuk masa kini, tetapi juga untuk masa depan.
Kegiatan Muda Mudi Beraksi diawali dengan pemberian bibit mangrove secara simbolis oleh Penjaga Hutan Mangrove Muara Gembong dan kepada perwakilan peserta yang hadir.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembekalan materi yang disampaikan oleh Saka Dwi Hanggara dari Waste4Change mengenai Waste Management, Yolanda Erlina Parede dari Penjaga Laut mengenai Peran Anak Muda di Tengah Krisis Iklim, serta Normand Edwin Elniza dari YIPC Jakarta mengenai Kebhinekaan.Aksi nyata dari Kegiatan Muda Mudi Beraksi dilakukan di hari berikutnya.
Seluruh peserta dibagi menjadi empat kelompok: kelompok untuk penanaman bibit mangrove, pembersihan sampah di bibir pantai Sederhana, pemasangan jaring untuk mencegah masuknya sampah ke area hutan mangrove serta pembersihan rumah baca sebagai sarana di wilayah setempat yang dapat digunakan oleh anak-anak masyarakat sekitar untuk belajar serta berkreasi dengan nyaman dan semangat.
Tidak hanya itu, Peserta yang hadir pun turut membawa masing-masing buku tulis yang akan dikumpulkan untuk kebutuhan belajar dan pendidikan anak-anak. Hal lain yang dipersembahkan untuk masyarakat sekitar adalah pengadaan 2 (dua) unit MCK untuk pada area kegiatan ini.
Melalui kegiatan ini peserta diajak untuk dapat mengaplikasikan kepeduliannya terhadap lingkungan lokasi kegiatan melalui aksi nyata dan hal ini dilakukan dalam kebersamaan, dan gotong royong tanpa memandang dari mana asal dan latar belakang agama yang dianut masing-masing Peserta.
Rasa sukacita dan pengalaman berharga yang dapat memberikan motivasi lanjutan bagi Peserta untuk terus peduli terhadap lingkungan melalui kasih nyata dan merawat kebhinekaan hidup bermasyarakat dan bernegara adalah pesan dan kesan yang dirasakan oleh Peserta ketika diminta testimoni dari penyelenggaraan kegiatan ini.
Kegiatan Muda Mudi Beraksi ditutup dengan pemberian plakat yang terbuat dari daur ulang sampah plastik dan penyerahan secara simbolis dua unit MCK kepada Bapak Subarma selaku Ketua RT 03 RW 05, Muara Jaya, Pantai Sederhana, Muara Gembong oleh Desi Natalia Simatupang sebagai perwakilan anak muda asal Kepulauan Riau.
- Kontributor Berita Michelle (Tim Kerja)
Photo : Ryan, Temmy, Eric