JAKARTA, Arcus GPIB – Dalam hidup berkeluarga, kepemimpinan Kristus harus dinyatakan oleh orang tua baik ayah maupun ibu. Seorang ayah bersama ibu menjadi pemimpin rohani yang mengarahkan seluruh anggota keluarga menempatkan Yesus sebagai yang utama.
Demikian Sabda Bina Umat (SBU) pagi Kamis (21/4/2022) menyebutkan, orang tua harus mengajarkan agar semua anggota keluarga bersukacita karena janji Tuhan bahwa la akan datang kembali.
Hanya Dia yang patut dipuji dan disembah. Firman Tuhan dibaca, diberitakan dan dilakukan. Di tengah kemajuan zaman, kita pegang erat janji Tuhan yang membuat kita bersukacita dan berpengharapan.
Tuhan Yesus akan datang kembali kepada mereka yang mengasihi-Nya. Dalam kasih, kita bersukacita sebab Yesus pergi kepada Bapa-Nya. Kita bersukacita sebab misi Yesus menyelamatkan manusia sudah terlaksana. Kita bersukacita sebab Yesus menghendaki-Nya. Tuhan Yesus berjanji untuk datang kembali pada waktu yang ditetapkan-Nya
Tuhan Yesus menyatakan bahwa kepergian-Nya adalah bagian dari misi yang ditetapkan Bapa. Murid-murid harus mengerti mengapa Yesus pergi meninggalkan mereka. Mereka tidak boleh menjadi gelisah dan gentar hati dengan kepergian-Nya dan menghadapi penolakan dunia.
Bapa di dalam Yesus mengutus Roh Kudus untuk memberikan damai sejahtera (EIRENE: Suatu keadaan tenang, damai, sentosa. tidak ada perang, keharmonisan antar individu, keamanan, keselamatan, kemakmuran) bagi murid-murid-Nya. Kepergian Yesus tidak untuk selama-lamanya. Maut tidak berkuasa atas Yesus yang bangkit. Kematian dikalahkan.
Situs www.aletlora.com menyebutkan, dewasa ini kehadiran keluarga semakin strategis berkaitan dengan perubahan dalam industrialisasi yang mendesak untuk diantisipasi secara positif. Artinya proses perubahan indutrialisasi turut memberi andil bagi upaya pertumbuhan kualitas keluarga.
Keluarga Kristen memiliki peran penting sebagai mitra Allah mewujudkan misi Allah bagi dunia yakni menyatakan damai sejahtera. Bertolak dari gagasan yang demikian maka dapat dikemukakan bahwa Penguatan Peran Keluarga (PPK) bukanlah tugas sederhana tetapi mengusung tugas mewujudkan damai sejahtera.
Tantangan di sekitar keluarga Kristen dewasa ini hanya dapat ditanggapi secara konstruktif apabila gereja menghayati dengan sungguh-sungguh keberadaannya sebagai persekutuan yang mengusung tugas memberitakan perbuatan besar (1 Petrus 2: 9). /fsp