MAKASSAR, Arcus GPIB – Pendeta Darius Pakiding mengatakan, Tuhan itu menyelidiki dan mengenal setiap kita dengan baik, bahkan sampai kepada hal-hal terkecil pun dalam kehidupan kita, karena Dia Mahatahu.
”Maka dari itu kita harus memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup. Jangan sampai kita berperilaku tidak benar yang bisa mendatangkan murka Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak menghendaki kita salah jalan atau tersesat, karena itulah tanganNya selalu menuntun, membimbing, menopang serta melindungi kita,” mengurai Firman Tuhan dari Mazmur 139:1 ”Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.”
Di sini, kata Pendeta Darius, dapat disimpulkan bahwa kapan pun dan di mana pun seseorang berada selalu dalam pengawasan Tuhan. Dan tidak ada tempat di mana Tuhan tidak hadir.
”Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak menghendaki kita salah jalan atau tersesat, karena itulah tanganNya selalu menuntun, membimbing, menopang serta melindungi kita.”
Catatan Arcus GPIB mengutip SBU Rabu (17/04/2024) menyebutkan, sesungguhnya Allah turut bekerja dalam kehidupan manusia. Tidak sedikit di antara orang percaya yang masih meragukan bahwa Allah di dalam Yesus Kristus.
”Memang Allah tidak terang-terangan memperlihatkan apa yang sedang dikerjakan, tetapi sebagai orang percaya sesungguhnya memahami bahwa apa yang kita peroleh sampai hari ini semua itu adalah karena perbuatan KASIH TUHAN dalam kehidupan kita semua.”
Israel adalah umat yang selalu mendapat perbuatan kasih dan TUHAN, karena TUHAN sendiri yang telah mengikat perjanjian dengan nenek moyang Israel. Karena itu Yesaya dalam pemberitaan tentang penebusan yang dilakukan Allah kepada nenek moyang Israel. Allah sudah memilih Yakub yang kemudian melahirkan umat perjanjian.
Allah sudah menebus dan tidak mengingat kembali apa yang dilakukan Israel sebagai manusia yaitu segala dosa. Karena itu, Allah mau Israel mengingat kembalii bahwa Aliah nenek moyang mereka adalah Allah dan tidak akan ada yang sama seperti Allah Israel.
”Kita pun diingatkan kembali, bahwa di hadapan TUHAN kita sangat berharga. Begitu berharganya manusia, sehingga Allah mau menyelamatkan manusia melalui kematian dan kebangkitan Yesus.”
”Jadi kita harus terus mengingat dan menceritakan kisah kasih Allah di kayu salib. Salib adalah sebuah bukti begtu berharganya kita sehingga la mau mati secara hina, dan ketika Yesus bangkit semuanya menjadi baru dan berharga di hadapanNya.”
”Ingatlah dahulu kita orang berdosa, tetapi sekarang kila menjadi benar di hadapan-Nya bukan karena kesalehan kita, tetapi karena KASIH Allah kepada dunia ini (Yoh. 3:16). Jadikanlah diri dan hidup kita untuk melanjutkan kisah KASIH Allah itu kepada banyak orang.” ***