JAKARTA, Arcus GPIB – Kehadiran anak-anak Tuhan dalam situasi kritis, seperti Paulus menjadi penting bagi penggenapan Firman-Nya. Karena itu “berpeganglah selalu pada firman-Nya” dalam setiap keadaan, susah maupun senang, karena firman-Nya adalah: benar, pasti, sungguh, ya dan amin.
Mengatakan itu Pendeta Sealthiel Izaac dalam renungannya Kamis 25/01/2024 mengangkat tema: BERPEGANGLAH PADA FIRMAN-NYA, menguarai Firman Tuhan daru Kisah Para Rasul 27: 41-44.
Dikatakan, perjalanan yang sulit dan berbahaya karena badai, ditempuh oleh Paulus dan penumpang lainnya. Akhirnya kapal kandas, buritannya pecah dipukul ombak. Namun semua penumpang selamat sesuai firman yang disampaikan malaikat kepada Paulus: “walaupun badai mengamuk ganas seakan-akan tidak ada harapan, mereka tidak binasa, selain kapal ini” (ay.22-24).
Berbagai kesulitan terjadi dalam perjalanan, usaha awak kapal untuk melarikan diri (ay.38), niat prajurit-prajurit untuk membunuh tahanan (ay.42) dan kerugian besar secara materil, tetapi pada akhirnya, semua yang terjadi atas penumpang dan kapal adalah sesuai firman-Nya (yakni semua penumpang selamat, kapalnya rusak).
Firman Tuhan selalu digenapkan sebagaimana yang telah difirmankan-Nya. Karena itu pergumulan apapun, seakan-akan hidup ini hancur binasa tanpa harapan, Firman yang telah disampaikan dan diimani, pasti akan digenapkan. /fsp