Hari ini saya berpamitan dengan penuh syukur, mengingat semua yang Tuhan sudah lakukan di tengah kita.
MINGGU, 8 September 2024, menjadi momen bersejarah bagi GPIB Jemaat Yudea. Di bawah langit cerah yang seakan turut mengiringi langkah-langkah jemaat menuju rumah Tuhan.
Pada hari yang penuh berkat itu berlangsung serah terima jabatan Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Jemaat Yudea dari Pendeta. Agustian Mangatas Manalu S. Th. M.Th. kepada Pendeta Albert Wowor S, Th., di dalam Sidang Majelis Jemaat (SMJ) Khusus.
Acara ini diawasi langsung oleh Ketua V Majelis Sinode, Pnt. Robynson L Wekes, sebagai wujud dari Presbiterial Sinodal Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat.
Setelah enam tahun mengabdi sebagai Ketua Majelis Jemaat di GPIB Jemaat Yudea, Pendeta Agustian Manalu secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada penerusnya, Pendeta. Albert Wowor.
Seusai Sidang Majelis Jemaat Khusus, ibadah utus sambut diadakan untuk memberikan berkat atas pelayanan Pendeta. Manalu dan menyambut Pendeta Wowor beserta keluarganya. Suasana penuh haru menyelimuti seluruh jemaat ketika kedua pemimpin rohani ini mengungkapkan pesan mereka di hadapan hadirin yang telah lama mendukung dan mencintai pelayanan mereka.
Dengan nada yang tenang dan penuh pengharapan, Pendeta Agustian Mangatas Manalu di dampingi istri Ibu Pendeta Margaretha M Ngefak dan anak anak mereka, menyampaikan pesan perpisahannya setelah enam tahun mengabdi di tengah jemaat Yudea.
“Saudara-saudara dan jemaat yang dikasihi Tuhan, tidak terasa enam tahun sudah saya melayani sebagai Ketua Majelis Jemaat di Jemaat Yudea ini. Sungguh merupakan sebuah anugerah untuk dapat berjuang bersama-sama, melalui suka dan duka, dalam setiap tantangan dan berkat yang Tuhan sediakan. Saya sangat bersyukur untuk setiap pengalaman yang memperkaya iman kita, dan untuk dukungan luar biasa dari jemaat ini. Terima kasih atas dukungan dan kasih yang telah diberikan kepada saya dan keluarga.”
”Hari ini saya berpamitan dengan penuh syukur, mengingat semua yang Tuhan sudah lakukan di tengah kita. Saya percaya bahwa pelayan yang baru, Pendeta Albert Wowor, akan memimpin jemaat ini menuju babak baru yang penuh berkat. Terima kasih atas kepercayaan, kebersamaan, dan cinta yang telah kita bangun.”
”Sekaligus saya menyampaikan bahwa kami sekeluarga tidak berpindah jauh, melainkan akan masuk masa emiritus dan tinggal di Tangerang yang juga bagian dari pelayanan GPIB Jemaat Yudea Kiranya damai sejahtera Kristus terus menaungi Jemaat Yudea. Tuhan memberkati.”
Suara Pendeta Manalu terdengar lembut, namun sarat akan emosi yang tak terkatakan. Jemaat yang hadir terlihat tersentuh, beberapa tak mampu menahan air mata mereka, mengingat kenangan manis dalam perjalanan bersama Pendeta Manalu. Momen ini bukan sekadar perpisahan, melainkan ungkapan cinta seorang gembala kepada jemaat yang ia bimbing selama bertahun-tahun.
Setelah sambutan perpisahan, Pendeta Albert Wowor maju ke depan, ditemani istri tercinta dan kedua anak mereka. Suasana berubah menjadi haru sekaligus penuh antusiasme saat Pendeta Wowor memperkenalkan dirinya dan keluarganya.
“Shalom, Saudara-saudara dalam Kristus, saya Pendeta Albert Wowor, dan dengan penuh kerendahan hati, saya bersama istri saya dan anak-anak kami datang ke tengah jemaat ini dengan harapan yang besar. Kami berterima kasih atas sambutan hangat yang telah kami terima, dan kami siap untuk melanjutkan tongkat estafet pelayanan yang sudah dijalankan dengan sangat baik oleh Pendeta Agustian Manalu.”
“Saya percaya bahwa panggilan ini bukan sekadar tugas, tetapi sebuah misi yang Tuhan percayakan kepada kita bersama. Mari kita terus bekerja sama, saling menguatkan, dan berpegang teguh pada visi Kristus untuk membawa Jemaat Yudea semakin hidup dalam kasih, kebenaran, dan pelayanan. Kiranya Tuhan memampukan kita semua dalam karya pelayanan yang akan kita jalani ke depan. Tuhan memberkati.”
Keluarga Pendeta Albert Wowor disambut dengan hangat oleh seluruh jemaat yang bertepuk tangan dengan penuh rasa syukur. Kehadiran keluarga baru ini menjadi tanda awal dari perjalanan baru dalam kepemimpinan GPIB Jemaat Yudea.
Sebagai penutup dari rangkaian serah terima ini, Ketua V Majelis Sinode, Pnt. Robynson L Wekes S.H.,M.M, MBA. memberikan pidato singkat namun sarat makna. Dalam pidatonya, Ketua V MS GPIB menekankan pentingnya semangat *sun hodos*, semangat kebersamaan yang selalu hadir dalam pelayanan di gereja.
“Saudara-saudara terkasih, hari ini kita menyaksikan pergantian tongkat kepemimpinan dalam pelayanan di Jemaat Yudea. Dalam setiap langkah ini, kita diajak untuk terus menghidupi semangat ‘sun hodos’—semangat kebersamaan di dalam perjalanan pelayanan kita. Kepemimpinan yang kita jalankan bukanlah kepemimpinan individual, melainkan kepemimpinan yang berakar pada Kristus, yang menjadi pusat dari segala karya dan pelayanan kita.”
”Saya mendorong kita semua untuk tetap setia pada panggilan ini, bersama-sama mewujudkan Kerajaan Allah di dunia. Teruslah melayani dengan hati yang penuh kasih dan ketekunan, dan biarlah Kristus menjadi fondasi dan pusat dari segala pelayanan kita. Mari kita melangkah dengan semangat kebersamaan, dan percaya bahwa Tuhan akan menyertai setiap langkah kita. Tuhan memberkati.”
Pesan yang disampaikan dengan tegas namun penuh kelembutan ini, membawa suasana ibadah menjadi sangat reflektif. Jemaat meresapi makna dari setiap kata yang disampaikan, semakin menguatkan tekad mereka untuk melangkah maju bersama dalam pelayanan.
Serah terima Ketua Majelis Jemaat GPIB Jemaat Yudea hari ini bukan hanya sebuah acara formal, tetapi sebuah momen bersejarah yang penuh makna. Suasana haru, hangat, dan penuh kasih menyelimuti seluruh rangkaian acara. Jemaat Yudea, dengan semangat *sun hodos* dan kepemimpinan baru, siap melangkah bersama dalam pelayanan yang berpusat pada Kristus, menuju masa depan yang penuh berkat dan damai sejahtera.
Oleh:
Bambang Prakoso
GPIB Jemaat Yudea, Tangerang
