ArcusGPIB.com – Gereja Toraja kini memiliki sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Lembaga keuangan tersebut diberi nama PT BPR Pindan Sangullele yang resmi beroperasi sejak 15 September 2021yang peresmiannya dilakukan oleh Pdt. Soleman Allolinggi, M.Si, Sekretaris Umum BPS Gereja Toraja.
Menandai launching BPR tersebut dilakukan secara simbolis dengan pengguntingan pita oleh Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang. Demikian seperti diwartakan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
Ketua BPS Gereja Toraja, Musa Salusu mengatakan bahwa Bank Perkreditan Rakyat Pindan Sangullele ini sudah mendapatkan izin operasi dari otoritas jasa keuangan (OJK). “BPS Gereja Toraja mendirikan Bank Perkreditan Rakyat Pindan Sangullele resmi beroperasi karena sudah dapat izin dari OJK dan BI. Kehadiran BPR Pindan Sangullele ini merupakan hasil dari keputusan Sidang Am,” terang Musa Salusu.
Dia pun berharap sinergitas dan kerja sama antara BPS Gereja Toraja baik itu bank swasta dan bank pemerintah serta Pemerintah Daerah Toraja Utara terus terjalin dengan baik. “Harapan kami, senantiasa adanya hubungan yang baik antara bank BPR Pindan Sangullele dengan bank pemerintah maupun swasta sebab kita semua bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Majalah Arcus Edisi 25, Pdt Dr. Jozef M.N. Hehanusa, M.Th dari UKDW mengatakan, jika GPIB ingin mendirikan Bank GPIB bisa mengambil perbandingan dengan gereja Batak Karo yang sudah punya BPR untuk mengentaskan kemiskinan warganya.
“GPIB pasti bisa, hanya kita belum pernah melakukan. Mulai didesain model dan potensinya saja, lalu dijalankan,” imbuhnya.
Ketua Yayasan Dana Pensiun GPIB August Patty heran kenapa GPIB tidak mempunyai bank sementara gereja-gereja lain dalam menata keekonomian warga dengan mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
“GMIT saja punya Bank dengan format kredit kecil untuk bantu jemaat. Saya kira bisa dikembangkan oleh GPIB sejenis BPR. Potensi GPIB luar biasa besar,” katanya sembari mengusulkan agar Yayasan Diakonia GPIB mau merintis pembukaan BPR untuk GPIB.
Menurutnya, ide-ide pendirian BPR di GPIB sangat memungkinkan itu karena potensi yang dimiliki GPIB dalam rangka menata warganya dan untuk kesejahteraan pendetanya. Jauh lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. /fsp