Home / Misioner

Selasa, 17 Oktober 2023 - 14:16 WIB

“Hati-hati Dengan Gaya Hidup Eksklusif, Allah Mengasihi Semua Bangsa”

Fort Marlborough  di Bengkulu. Benteng terkadag disimbolkan sebagai tempat eksklusif: Warga GPIB di Bengkulu saat melihat-lihat benteng Inggeris di Kota Bengkulu. /Foto: Frans S. Pong

Fort Marlborough di Bengkulu. Benteng terkadag disimbolkan sebagai tempat eksklusif: Warga GPIB di Bengkulu saat melihat-lihat benteng Inggeris di Kota Bengkulu. /Foto: Frans S. Pong

JAKARTA, Arcus GPIB – Situs Alkitabku.com menyebutkan, merasa bangga terhadap nilai-nilai atau tradisi kebudayaan sendiri adalah hal yang wajar. Namun jika menganggap hanya sukunyalah yang baik, sedangkan budaya orang lain dianggap rendah atau hina, maka itu adalah masalah serius.

“Ini yang disebut etnosentrisme. Kita mengukur segala sesuatu berdasarkan sudut pandang suku kita sendiri. Akibatnya, kita menjadi picik dan merasa benar sendiri,” lanjut Alkitabku.com, Selasa 17/10/2023 mengurai Firman Tuhan Kis. Pr. Rasul 10:1–36.

Sejak awal, Alkitab menekankan agar umat Allah peduli terhadap orang-orang asing. Juga bersikap ramah sebagai bagian dari kesaksian iman mereka. Bahkan Bait Allah dirancang dengan pelataran khusus bagi orang-orang asing untuk berdoa (2Taw. 6:32) sehingga disebut rumah doa bagi segala bangsa (Yes. 56:7; Mrk. 11:17).

Baca juga  Natal Majelis Sinode, Pdt. Diana: Tahun 2023 Memberikan Energi Positif dan Sukacita

Namun seiring waktu, bangsa Israel menjadi begitu eksklusif. Merasa diri paling hebat sebagai umat pilihan Tuhan. Padahal mereka sendiri tidak hidup menaati Allah.

Contoh pembatasan yang dilakukan bangsa Israel ialah tidak bergaul dengan orang bukan Israel. Tidak boleh masuk ke rumah mereka, apalagi makan bersama. Mereka memahami larangan-larangan Taurat secara kaku dan sempit.

Baca juga  Dari Zoominar Mupel Jaktim: Asset GPIB Lumayan Banyak untuk Dikelola: Apa Saja?

Tradisi itulah yang juga dipegang oleh Simon Petrus. Maka Allah berulang kali memberinya penglihatan agar ia mengerti bahwa Allah mengasihi semua bangsa. Dia ingin mereka mengenal dan menaati-Nya.

Allah mengutus Petrus untuk mengabarkan Injil keselamatan kepada Kornelius dan orang bukan Yahudi lainnya. Syukurnya, Petrus bersedia menaati Tuhan. Kiranya kita juga rela membuang sikap etnosentris, serta bersedia membangun relasi yang dilandasi kasih Allah, agar dapat berbagi berita Injil kepada sesama. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Pemimpin Umat Perlu Punya Kemampuan Diplomasi, Pdt. Jimmy Sormin: Diplomasi Penting

Misioner

Bagaimana Keadaan Manusia Akhir Zaman, Ini Tujuh Tanda-tandanya

Misioner

Pengukuhan Forum Komunikasi Domino Periode 2023-2027 Di GPIB Effatha Jakarta

Misioner

STT INTIM Makassar Capai Usia 74 Tahun: Di 2023 Punya Strata-2 Filsafat Keilahian

Germasa

Semiloka Germasa Bahas Politik Identitas dan Polarisasi Sosial: Agama Punya Peran

Misioner

Ketua PGI: Butuh Kesadaran Kolektif untuk Melindungi Kepentingan Anak

Misioner

Jangan Biarkan Dosa Merusak, Jujurlah Dihadapan Tuhan, Maka…

Misioner

Merawat Keberagaman, Pdt. Persang Undang Sinta Wahid Ke Immanuel Gambir